Gandeng Disperindag, Bank Jatim Maksimalkan Misi Dagang
loading...
A
A
A
SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim berupaya memaksimalkan Misi Dagang.
Misi dagang ini bertujuan mempertemukan buyer dan seller, khususnya antar daerah satu dengan daerah lainnya. Misi dagang kali ini bertempat di Dyandra Convention Hall.
Jatim bertindak sebagai tuan rumah. Kegiatan ini diikuti tiga provinsi mitra, yakni Sulawesi Utara, Maluku, dan Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan misi dagang digelar melalui online.
Masing-masing provinsi akan memaparkan produk unggulan dari daerahnya. “Misi dagang ini diharapkan mampu mendorong potensi di masing-masing provinsi,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa , Kamis (24/9/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman berharap, dari kegiatan ini terjalin hubungan bisnis antar provinsi, dimana Bank Jatim akan menjembatani transaksi keuangan antar daerah. Sinergi antara Bank Jatim dengan Pemprov Jatim bertujuan meningkatkan ekonomi daerah.
“Misi dagang ini juga menjadi salah satu tekad kami mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada umumnya dan khususnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” ungkapnya.
Data Bank Jatim menunjukkan, per Jumat (18/9/2020), dana PEN yang sudah disalurkan emiten berkode BJTM itu sebesar Rp1,68 triliun dengan jumlah 11.285 debitur. (Baca juga: Petahana No 1, Penantang No 2, Kapolres Blitar: Awas Melanggar Protkes)
Untuk penyaluran kredit Dana Bergulir (Dagulir) Rp100,8 miliar. Sedangkan kredit usaha mikro (KUM) Jatim Kilat sebesar Rp38,10 miliar untuk 1.081 debitur. (Baca juga: Cekoki Miras-Ancam Sebar Foto Bugil, Ayah Tiri 25 Kali 'Garap' Putrinya)
Dalam kesempatan ini, Bank Jatim bersama PT Amartha Mikro Fintech menyampaikan sinergitas di bidang pembiayaan dengan metode peer to peer lending. Dari hasil sinergi tersebut, per Rabu (23/9/2020), berhasil menyalurkan Rp3,9 miliar kepada 988 debitur.
“Sinergitas ini menjadi penting mengingat tuntutan kompetisi bisnis dan perkembangan digital banking yang semakin pesat. Selain itu, industri perbankan dituntut untuk terus kreatif dan berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Busrul.
Misi dagang ini bertujuan mempertemukan buyer dan seller, khususnya antar daerah satu dengan daerah lainnya. Misi dagang kali ini bertempat di Dyandra Convention Hall.
Jatim bertindak sebagai tuan rumah. Kegiatan ini diikuti tiga provinsi mitra, yakni Sulawesi Utara, Maluku, dan Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan misi dagang digelar melalui online.
Masing-masing provinsi akan memaparkan produk unggulan dari daerahnya. “Misi dagang ini diharapkan mampu mendorong potensi di masing-masing provinsi,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa , Kamis (24/9/2020).
Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman berharap, dari kegiatan ini terjalin hubungan bisnis antar provinsi, dimana Bank Jatim akan menjembatani transaksi keuangan antar daerah. Sinergi antara Bank Jatim dengan Pemprov Jatim bertujuan meningkatkan ekonomi daerah.
“Misi dagang ini juga menjadi salah satu tekad kami mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada umumnya dan khususnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur,” ungkapnya.
Data Bank Jatim menunjukkan, per Jumat (18/9/2020), dana PEN yang sudah disalurkan emiten berkode BJTM itu sebesar Rp1,68 triliun dengan jumlah 11.285 debitur. (Baca juga: Petahana No 1, Penantang No 2, Kapolres Blitar: Awas Melanggar Protkes)
Untuk penyaluran kredit Dana Bergulir (Dagulir) Rp100,8 miliar. Sedangkan kredit usaha mikro (KUM) Jatim Kilat sebesar Rp38,10 miliar untuk 1.081 debitur. (Baca juga: Cekoki Miras-Ancam Sebar Foto Bugil, Ayah Tiri 25 Kali 'Garap' Putrinya)
Dalam kesempatan ini, Bank Jatim bersama PT Amartha Mikro Fintech menyampaikan sinergitas di bidang pembiayaan dengan metode peer to peer lending. Dari hasil sinergi tersebut, per Rabu (23/9/2020), berhasil menyalurkan Rp3,9 miliar kepada 988 debitur.
“Sinergitas ini menjadi penting mengingat tuntutan kompetisi bisnis dan perkembangan digital banking yang semakin pesat. Selain itu, industri perbankan dituntut untuk terus kreatif dan berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Busrul.
(boy)