Jalin Kerja Sama, PLN-Baju Baja Bangun Desa Tangguh Bambu di Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - PT PLN (Persero) bersama Komunitas Bambu Juara Bambu Jawa Barat (Baju Baja) memulai program Desa Tangguh Bambu PLN sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan bambu.
Lewat program tersebut, PLN bersama Baju Baja akan merangkul masyarakat, khususnya para pengrajin bambu di Jabar untuk bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
Program Desa Tangguh Bambu PLN merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya pengrajin bambu di tengah pandemi COVID-19.
"Kegiatan Desa Tangguh Bambu PLN merupakan wujud kepedulian PLN terhadap pemberdayaan masyarakat melalui kelompok kerja Baju Baja Region Kabupaten Bandung," ujar Senior Manager SDM dan Umum PT PLN (Persero), Dyan Prasetya Rini dalam keterangan resminya, Selasa (22/9/2020).
Menurut Dyah, program TJSL merupakan program berkelanjutan. Selain peningkatan ekonomi, pihaknya bersama Baju Baja akan mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) pengrajin bambu yang bakal dimonitor dan dievaluasi secara berkala.
"Mudah mudahan kemitraan yang kita jalin bersama Baju Baja dapat berorentasi pada visi yang sama," kata Dyah.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dan serah terima program Desa Tangguh Bambu PLN tersebut secara simbolis telah dilakukan di Kantor PT.PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Senin (21/9/2020) kemarin.
Ketua Pelaksana Program Baju Baja, Oki Himawan berterima kasih atas kerja sama yang dibangun pihaknya bersama PT PLN (Persero).
Menurutnya, PLN menjadi BUMN pertama yang memberikan dukungannya terhadap pengembangan bambu di Jabar.
"Terima kasih yang sebesar besarnya atas kepercayaan yang diberikan pada program yang sudah berjalan selama satu tahun delapan bulan. Akhirnya BUMN dapat memberikan apresiasinya kepada program pengembangan bambu di Jawa Barat," ungkap Oki.
Menurut Oki, program Desa Tangguh Bambu PLN tahap pertama akan difokuskan di Kabupaten Bandung dan dilanjutkan di 7 kabupaten/kota lainnya di Jabar setelah adanya hasil monitoring dan evaluasi.
Selain fokus pada peningkatan ekonomi pengrajin bambu, lanjut Oki, pihaknya juga bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 8 akan memulai upaya konservasi lewat penanaman bambu di Kabupaten Bandung.
"Kami ingin meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian Sungai Citarum," kata Oki. (Baca juga: Anggaran Tersedot COVID-19, Ini yang Jadi Atensi Besar Ridwan Kamil)
Dewan Pengarah Program Baju Baja, Iyan Rafiyan menambahkan, kerja sama yang berkesinambungan bersama PLN menjadi modal bagi pihaknya dalam pengembangan bambu di Jabar sekaligus menjadi acuan bagi BUMN lainnya untuk ikut berkontribusi. (Baca juga: Selama Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem)
"Semoga program ini dapat menambah motivasi bagi kami dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kearifan lokal dan mendorong BUMN lainnya maupun BUMD untuk bersama-sama ikut serta melalui program CSR yang dapat diserap oleh masyarakat di Jawa Barat," tandasnya.
Lewat program tersebut, PLN bersama Baju Baja akan merangkul masyarakat, khususnya para pengrajin bambu di Jabar untuk bangkit bersama dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
Program Desa Tangguh Bambu PLN merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya pengrajin bambu di tengah pandemi COVID-19.
"Kegiatan Desa Tangguh Bambu PLN merupakan wujud kepedulian PLN terhadap pemberdayaan masyarakat melalui kelompok kerja Baju Baja Region Kabupaten Bandung," ujar Senior Manager SDM dan Umum PT PLN (Persero), Dyan Prasetya Rini dalam keterangan resminya, Selasa (22/9/2020).
Menurut Dyah, program TJSL merupakan program berkelanjutan. Selain peningkatan ekonomi, pihaknya bersama Baju Baja akan mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) pengrajin bambu yang bakal dimonitor dan dievaluasi secara berkala.
"Mudah mudahan kemitraan yang kita jalin bersama Baju Baja dapat berorentasi pada visi yang sama," kata Dyah.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dan serah terima program Desa Tangguh Bambu PLN tersebut secara simbolis telah dilakukan di Kantor PT.PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Senin (21/9/2020) kemarin.
Ketua Pelaksana Program Baju Baja, Oki Himawan berterima kasih atas kerja sama yang dibangun pihaknya bersama PT PLN (Persero).
Menurutnya, PLN menjadi BUMN pertama yang memberikan dukungannya terhadap pengembangan bambu di Jabar.
"Terima kasih yang sebesar besarnya atas kepercayaan yang diberikan pada program yang sudah berjalan selama satu tahun delapan bulan. Akhirnya BUMN dapat memberikan apresiasinya kepada program pengembangan bambu di Jawa Barat," ungkap Oki.
Menurut Oki, program Desa Tangguh Bambu PLN tahap pertama akan difokuskan di Kabupaten Bandung dan dilanjutkan di 7 kabupaten/kota lainnya di Jabar setelah adanya hasil monitoring dan evaluasi.
Selain fokus pada peningkatan ekonomi pengrajin bambu, lanjut Oki, pihaknya juga bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 8 akan memulai upaya konservasi lewat penanaman bambu di Kabupaten Bandung.
"Kami ingin meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian Sungai Citarum," kata Oki. (Baca juga: Anggaran Tersedot COVID-19, Ini yang Jadi Atensi Besar Ridwan Kamil)
Dewan Pengarah Program Baju Baja, Iyan Rafiyan menambahkan, kerja sama yang berkesinambungan bersama PLN menjadi modal bagi pihaknya dalam pengembangan bambu di Jabar sekaligus menjadi acuan bagi BUMN lainnya untuk ikut berkontribusi. (Baca juga: Selama Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem)
"Semoga program ini dapat menambah motivasi bagi kami dalam melaksanakan kegiatan pengembangan kearifan lokal dan mendorong BUMN lainnya maupun BUMD untuk bersama-sama ikut serta melalui program CSR yang dapat diserap oleh masyarakat di Jawa Barat," tandasnya.
(boy)