Mohon Perhatian, Kasus COVID-19 Jabar Terbanyak Kedua Setelah Jakarta

Senin, 21 September 2020 - 22:03 WIB
loading...
Mohon Perhatian, Kasus COVID-19 Jabar Terbanyak Kedua Setelah Jakarta
Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Setiawan Wangsaatmaja memohon perhatian seluruh pihak, untuk berupaya keras menekan penyebaran COVID-19 di Jabar .

Permintaan tersebut disampaikan Setiawan menyusul lonjakan kasus COVID-19 di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini. Bahkan, Provinsi Jabar kini menempati urutan kedua kasus COVID-19 terbanyak secara nasional setelah DKI Jakarta. (BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Cicurug Sukabumi )

"Kasus aktif di Jabar per 20 September 2020 berjumlah 6.595 kasus atau menempati urutan kedua nasional setelah DKI Jakarta. Mohon perhatiannya dari seluruh divisi Gugus Tugas (Jabar) untuk terus bisa menekan (jumlah kasus)," kata Setiawan di Bandung, Senin (21/9/2020). (BACA JUGA: Dinamo Korslet, Angkot Cicaheum-Leuwipanjang Terbakar Dekat RSIA Bandung )

Adapun kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jabar per 21 September 2020 pukul 18.00 WIB telah mencapai 17.502 orang dengan dominasi kasus di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek), serta Bandung Raya. (BISA DIKLIK: Pria Ini Tabrak Gerbang Markas Polresta Tasikmalaya dengan Mobil dan Coba Rebut Senjata Polisi )

Setiawan pun mengingatkan, berdasarkan laporan mingguan, saat ini, terdapat peningkatan kasus positif di 11 daerah di Jabar, yakni di Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kota Sukabumi.

"Mohon atensi bahwa saat ini (penyebaran) bukan hanya di Bodebek, tapi tren yang meningkat juga (ada) di luar Bodebek maupun Bandung Raya," ujar Setiawan.

Sekda Jabar menuturkan, hingga 21 September 2020 pukul 18.00 WIB, Jabar telah melakukan 354.987 tes polymerase chain reachtion (PCR) dan terus berupaya meningkatkan rasio pengetesan PCR sesuai standar WHO, yakni 1 persen dari total populasi di Jabar.

Setiawan juga meyakinkan bahwa pihaknya terus meningkatkan penemuan kasus dengan melakukan pelacakan kontak erat serta memperkuat kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan di Jabar.

"Gugus Tugas Jabar berupaya memperkuat pengawasan mobilitas orang, terutama yang masuk ke Jabar, untuk mencegah masuknya kasus impor," tutur Sekda Jabar.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)