Timses Khofifah di Pilgub Jatim Pimpin Pemenangan Kelana-Dwi Astuti
loading...
A
A
A
SIDOARJO - Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto-Dwi Astuti resmi menunjuk Haji Masnuh menjadi Ketua Tim Pemenangan dalam Pilbup Sidoarjo 2020.
Diketahui, Haji Masnuh sendiri merupakan sosok yang sukses mengantarkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak memenangi Pilgub Jatim 2018, terutama di wilayah Sidoarjo.
"Alhamdulillah, Abah Masnuh siap menjadi ketua tim pemenangan pasangan Kelana-Astuti," kata Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Kelana Aprilianto, Minggu (20/9/2020).(Baca juga : Bawa Motor Orang Bisa tapi Berenang Gak Bisa, Pelaku Curanmor Tewas Tenggelam di Sungai )
Kehadiran Haji Masnuh, tandas Kelana, membuat pasangan yang diusung koalisi PDIP-PAN tersebut semakin yakin, semakin lebih bersemangat, semakin siap untuk bertarung dan memenangi Pilbup Sidoarjo 2020. "Saya pikir kita juga punya strategi yang pas, dan tim ini harus betul-betul solid, betul-betul langsung menusuk ke akar rumput. Dan alhamdulillah ditambah dukungan tokoh-tokoh yang punya kapasitas, saya kok yakin dalam satu dua bulan ini akan terselesaikan," sambung Kelana.
Sementara soal kesediaannya menjadi ketua tim pemenangan, Haji Masnuh menuturkan ini adalah keputusan bulat dirinya bersama seluruh simpul dan akar rumputnya. Terutama gerbong relawan yang di Pilgub Jatim 2018 mendukung Khofifah-Emil.
"Sudah final (dukung Kelana-Dwi Astuti), karena grass-roots saya dari 11 kali melakukan pertemuan yang semula masih lonjong-lonjong, semalam (pertemuan ke-12) sudah bulat dan hari ini kita tentukan dukungan," katanya.(Baca juga : Tuduh Keponakan Mencuri, Purnawirawan Polisi Tewas Dibunuh )
Setelah menentukan dukungan ke Kelana-Dwi Astuti, langkah Haji Masnuh selanjutnya yakni memasifkan semua gerakan dengan merangkul semua elemen masyarakat. Soal peluang menang di Sidoarjo yang notabene basis PKB, Haji Masnuh menyebut Pilkada bukanlah pertarungan partai tapi lebih ke figur pasangan calon.
"Partai tetap, tetapi dalam situasi begini, pengalaman yang kemarin adalah figur. Kenapa Ibu Gubernur sekarang ini (Khofifah) bisa memang meski awalnya diperkirakan kalah, itu karena kekuatan figur dan gerakan masif grass-roots," tandasnya.
Diketahui, Haji Masnuh sendiri merupakan sosok yang sukses mengantarkan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak memenangi Pilgub Jatim 2018, terutama di wilayah Sidoarjo.
"Alhamdulillah, Abah Masnuh siap menjadi ketua tim pemenangan pasangan Kelana-Astuti," kata Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo, Kelana Aprilianto, Minggu (20/9/2020).(Baca juga : Bawa Motor Orang Bisa tapi Berenang Gak Bisa, Pelaku Curanmor Tewas Tenggelam di Sungai )
Kehadiran Haji Masnuh, tandas Kelana, membuat pasangan yang diusung koalisi PDIP-PAN tersebut semakin yakin, semakin lebih bersemangat, semakin siap untuk bertarung dan memenangi Pilbup Sidoarjo 2020. "Saya pikir kita juga punya strategi yang pas, dan tim ini harus betul-betul solid, betul-betul langsung menusuk ke akar rumput. Dan alhamdulillah ditambah dukungan tokoh-tokoh yang punya kapasitas, saya kok yakin dalam satu dua bulan ini akan terselesaikan," sambung Kelana.
Sementara soal kesediaannya menjadi ketua tim pemenangan, Haji Masnuh menuturkan ini adalah keputusan bulat dirinya bersama seluruh simpul dan akar rumputnya. Terutama gerbong relawan yang di Pilgub Jatim 2018 mendukung Khofifah-Emil.
"Sudah final (dukung Kelana-Dwi Astuti), karena grass-roots saya dari 11 kali melakukan pertemuan yang semula masih lonjong-lonjong, semalam (pertemuan ke-12) sudah bulat dan hari ini kita tentukan dukungan," katanya.(Baca juga : Tuduh Keponakan Mencuri, Purnawirawan Polisi Tewas Dibunuh )
Setelah menentukan dukungan ke Kelana-Dwi Astuti, langkah Haji Masnuh selanjutnya yakni memasifkan semua gerakan dengan merangkul semua elemen masyarakat. Soal peluang menang di Sidoarjo yang notabene basis PKB, Haji Masnuh menyebut Pilkada bukanlah pertarungan partai tapi lebih ke figur pasangan calon.
"Partai tetap, tetapi dalam situasi begini, pengalaman yang kemarin adalah figur. Kenapa Ibu Gubernur sekarang ini (Khofifah) bisa memang meski awalnya diperkirakan kalah, itu karena kekuatan figur dan gerakan masif grass-roots," tandasnya.
(nun)