Pj Wali Kota Tegaskan Pelaksanaan Pilwalkot Harus Taat Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penjabat Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin menegaskan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kota Makassar akan tetap berjalan sesuai dengan tahapan, dengan catatan harus mengikuti protokol kesehatan .
Hal tersebut ia utarakan usai menghadiri rapat koordinasi penegakan hukum pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 di masa pandemi secara daring dari rumah jabatan wali Kota Makassar, Jumat (18/9/2020).
Rapat yang dipimpin Menkopulhukam RI ini membahas bagaimana peranan seluruh stakeholder dalam menyukseskan jalannya pilkada di masa pandemi , serta sanksi tegas bagi siapa saja yang melanggar aturan kesehatan sebagai sanksi administratif.
Dilakukan secara online dan dihadiri oleh semua pemangku kebijakan di masing-masing provinsi dan kabupaten, pilkada serentak ini diharapkan dapat berjalan damai, jujur, dan mengedepankan misi kemanusiaan.
Menkopulhukam RI meminta seluruh daerah agar mengedukasi paslon untuk tertib dalam tiap tahapan. Mengurangi bahkan meniadakan euforia berlebihan yang ditakutkan akan memicu hadirnya klaster baru.
Pendaftaran para paslon sudah dilakukan dan tanggal 23 September mendatang sudah ada penetapan yang lolos melaju ke tahapan selanjutnya, lalu kemudian di tanggal 25 September berlanjut ke proses kampanye yang dikhawatirkan jika tidak diberikan pemahaman, maka berpotensi meningkatkan penyebaran virus COVID-19 .
Pj Wali Kota Makassar pun sepakat untuk melakukan rapat koordinasi daerah bersama seluruh partai pendukung serta simpatisan pilwalkot Makassar untuk membahas hal ini.
“Senin mendatang kami agendakan untuk mengundang semua partai pendukung, simpatisan, serta para paslon untuk hadir membahas aturan pilkada di masa pandemi. Saya kira kita semua harus menyadari bahwa keselamatan itu utama. Jangan sampai larut dalam nuansa politik namun abai pada situasi yang kini di alami bangsa kita,” tegasnya.
Rudy juga meminta agar masyarakat Kota Makassar dapat memanfaatkan momen bersejarah ini dengan menggunakan hak pilihnya secara sadar dan tanpa paksaan.
“Inilah sejarah baru yang akan kembali terukir. Makassar akan mendapatkan pimpinan baru. Mari gunakan hak pilih secara sadar dan tidak ada paksaan dari siapapun. Masa depan Makassar tergantung pilihan warga saat ini. Tapi tolong karena kita masih dalam suasana pandemi, jangan abai dalam penggunaan masker, cuci tangan juga jaga jarak,” tambahnya.
Lihat Juga: Kampanyekan MULIA, Ketua DPW Partai Perindo Sulsel: Semua Syarat Kepemimpinan Ada di Paslon Nomor 1
Hal tersebut ia utarakan usai menghadiri rapat koordinasi penegakan hukum pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 di masa pandemi secara daring dari rumah jabatan wali Kota Makassar, Jumat (18/9/2020).
Rapat yang dipimpin Menkopulhukam RI ini membahas bagaimana peranan seluruh stakeholder dalam menyukseskan jalannya pilkada di masa pandemi , serta sanksi tegas bagi siapa saja yang melanggar aturan kesehatan sebagai sanksi administratif.
Dilakukan secara online dan dihadiri oleh semua pemangku kebijakan di masing-masing provinsi dan kabupaten, pilkada serentak ini diharapkan dapat berjalan damai, jujur, dan mengedepankan misi kemanusiaan.
Menkopulhukam RI meminta seluruh daerah agar mengedukasi paslon untuk tertib dalam tiap tahapan. Mengurangi bahkan meniadakan euforia berlebihan yang ditakutkan akan memicu hadirnya klaster baru.
Pendaftaran para paslon sudah dilakukan dan tanggal 23 September mendatang sudah ada penetapan yang lolos melaju ke tahapan selanjutnya, lalu kemudian di tanggal 25 September berlanjut ke proses kampanye yang dikhawatirkan jika tidak diberikan pemahaman, maka berpotensi meningkatkan penyebaran virus COVID-19 .
Pj Wali Kota Makassar pun sepakat untuk melakukan rapat koordinasi daerah bersama seluruh partai pendukung serta simpatisan pilwalkot Makassar untuk membahas hal ini.
“Senin mendatang kami agendakan untuk mengundang semua partai pendukung, simpatisan, serta para paslon untuk hadir membahas aturan pilkada di masa pandemi. Saya kira kita semua harus menyadari bahwa keselamatan itu utama. Jangan sampai larut dalam nuansa politik namun abai pada situasi yang kini di alami bangsa kita,” tegasnya.
Rudy juga meminta agar masyarakat Kota Makassar dapat memanfaatkan momen bersejarah ini dengan menggunakan hak pilihnya secara sadar dan tanpa paksaan.
“Inilah sejarah baru yang akan kembali terukir. Makassar akan mendapatkan pimpinan baru. Mari gunakan hak pilih secara sadar dan tidak ada paksaan dari siapapun. Masa depan Makassar tergantung pilihan warga saat ini. Tapi tolong karena kita masih dalam suasana pandemi, jangan abai dalam penggunaan masker, cuci tangan juga jaga jarak,” tambahnya.
Lihat Juga: Kampanyekan MULIA, Ketua DPW Partai Perindo Sulsel: Semua Syarat Kepemimpinan Ada di Paslon Nomor 1
(luq)