Mudik Dilarang, Konsumsi BBM di Jateng-DIY Diperkirakan Turun 40%
loading...

Pelanggan mengisi BBM di sebuah SPBU di Kota Semarang, beberapa waktu lalu. Pertamina memperkirakan ada penurunan konsumsi BBM di Jateng-DIY sekitar 40% karena larangan mudik. FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A
A
A
SEMARANG - Konsumsi BBM selama Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1441 H di Jawa Tengah serta DI Yogyakarta, diperkirakan turun hingga 40%. Selain masa pandemi COVID-19, juga dikarenakan larangan mudik oleh pemerintah.
Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah menyampaikan, pihaknya tetap mengaktifkan Satgas Ramadhan Idul Fitri 1441 H. Satgas dimulai pada awal Mei 2020 sebagai upaya monitoring situasi penyaluran BBM dan LPG di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
"Pada tahun 2019, realisasi penyaluran BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) meningkat 26% dari rataan harian normal 12.000 Kiloliter menjadi 15.000 KL," kata Johan, Senin (4/5/2020)."Namun, pada tahun ini perkiraan rataan harian saat Ramadhan dan Idul Fitri untuk BBM jenis gasoline hanya berkisar di angka 9.800 KL atau turun hampir 40%," ujar dia.
Dia menambahkan, larangan mudik karena situasi pandemi COVID-19, membuat Pertamina di wilayah MOR IV juga tidak membuka titik-titik SPBU modular di jalur tol trans Jawa untuk tahun ini.
"Meskipun tidak membuka layanan SPBU modular seperti tahun lalu, namun kami tetap menyiapkan tiga unit Pertashop yang akan digunakan di jalur tol trans Jawa jika dibutuhkan atau dalam keadaan darurat," katanya.
"Pertashop tersebut memiliki kapasitas masing-masing sebesar 3.000 liter dan dapat ditambah kapasitasnya dengan menggunakan mobil tangki," katanya.
Untuk stok BBM itu sendiri saat ini Pertamina di wilayah MOR IV mencatat ketahanan persediaan yang cukup. Selain itu, penyaluran juga dipastikan lancar untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat.
Pjs General Manager Pertamina MOR IV, Teuku Johan Miftah menyampaikan, pihaknya tetap mengaktifkan Satgas Ramadhan Idul Fitri 1441 H. Satgas dimulai pada awal Mei 2020 sebagai upaya monitoring situasi penyaluran BBM dan LPG di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
"Pada tahun 2019, realisasi penyaluran BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) meningkat 26% dari rataan harian normal 12.000 Kiloliter menjadi 15.000 KL," kata Johan, Senin (4/5/2020)."Namun, pada tahun ini perkiraan rataan harian saat Ramadhan dan Idul Fitri untuk BBM jenis gasoline hanya berkisar di angka 9.800 KL atau turun hampir 40%," ujar dia.
Dia menambahkan, larangan mudik karena situasi pandemi COVID-19, membuat Pertamina di wilayah MOR IV juga tidak membuka titik-titik SPBU modular di jalur tol trans Jawa untuk tahun ini.
"Meskipun tidak membuka layanan SPBU modular seperti tahun lalu, namun kami tetap menyiapkan tiga unit Pertashop yang akan digunakan di jalur tol trans Jawa jika dibutuhkan atau dalam keadaan darurat," katanya.
"Pertashop tersebut memiliki kapasitas masing-masing sebesar 3.000 liter dan dapat ditambah kapasitasnya dengan menggunakan mobil tangki," katanya.
Untuk stok BBM itu sendiri saat ini Pertamina di wilayah MOR IV mencatat ketahanan persediaan yang cukup. Selain itu, penyaluran juga dipastikan lancar untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat.
(abd)