1 RS dan 2 Puskesmas di Tasikmalaya Terpaksa Ditutup
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Sebanyak tiga fasilitas kesehatan di Kota Tasikmalaya, Jabar ditutup operasionalnya lantaran terdapat tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19 . Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 masih terus melakukan tracing yang memiliki kontak erat, serta test swab pada karyawan dan semua tenaga kesehatan (nakes) di tiga lokasi tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menjelaskan, tiga fasilitas kesehatan (faskes) yang ditutup yakni Puskesmas Cihideung, klinik kesehatan di Kecamatan Cibeureum dan rumah sakit ibu dan anak (RSIA) Bunda Aisyah. (Baca juga: Tabrakan Beruntun Bus Sahabat dan 2 Kendaraan Tol Cipali, 2 Tewas)
Penutupan ketiga fasilitas kesehatan ini akan dilakukan selama 3 hari karena dari masing-masing faskes itu terdapat satu orang nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19. Penutupan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas. Jika tidak dilakukan penutupan, maka dikawatirkan bisa menyebar lebih banyak. (Baca juga: 2 Pekerja Proyek Hotel di Ubud Bali Tewas Tertimbun Longsor)
Sementara pasien yang berada di 3 fasilitas kesehatan itu telah dipindahkan ke tempat lainnya. Selama dilakukan penutupan, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan melakukan sterilisasi ruangan dan pelacakan (tracing) kepada orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan ketiga pasien.
“Jika sudah ditemukan (positif COVID-19) langsung diantisipasi dengan dilakukan penutupan. Semua akan ditracing dan kemudian semuanya akan dilakukan swab,” katanya. Nantinya jika semuanya sudah diketahui hasilnya negatif, maka baru nanti akan ditentukan kapan 3 fasilitas kesehatan tersebut akan kembali dibuka lagi.
“Seperti kejadian beberapa waktu yang lalu, di mana Puskesmas Urug Kawalu juga pernah ditutup dan setelah diketahui hasilnya negatif semua, baru kembali dibuka,” tandasnya.
Berdasarkan data dari Tim Gugus Tugas, saat ini terdapat 4 orang tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka masih menjalani perawatan. Tiga tenaga kesehatan berasal dari tiga fasilitas kesehatan yang ditutup. Sementara satu tenaga kesehatan yang bertugas di luar daerah, tetapi tinggal di kota Tasikmalaya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tasikmalaya belum bisa memastikan sumber awal para tenaga kesehatan itu terpapar virus Corona. Hingga saat ini masih melakukan tracing.
Berdasarkan data hingga Sabtu (12/9/2020) secara akumulasi terdapat 59 kasus terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 orang dinyatakan sembuh, 11 orang masih menjalani perawatan, dan 3 orang meninggal dunia.
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menjelaskan, tiga fasilitas kesehatan (faskes) yang ditutup yakni Puskesmas Cihideung, klinik kesehatan di Kecamatan Cibeureum dan rumah sakit ibu dan anak (RSIA) Bunda Aisyah. (Baca juga: Tabrakan Beruntun Bus Sahabat dan 2 Kendaraan Tol Cipali, 2 Tewas)
Penutupan ketiga fasilitas kesehatan ini akan dilakukan selama 3 hari karena dari masing-masing faskes itu terdapat satu orang nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19. Penutupan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih luas. Jika tidak dilakukan penutupan, maka dikawatirkan bisa menyebar lebih banyak. (Baca juga: 2 Pekerja Proyek Hotel di Ubud Bali Tewas Tertimbun Longsor)
Sementara pasien yang berada di 3 fasilitas kesehatan itu telah dipindahkan ke tempat lainnya. Selama dilakukan penutupan, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan melakukan sterilisasi ruangan dan pelacakan (tracing) kepada orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan ketiga pasien.
“Jika sudah ditemukan (positif COVID-19) langsung diantisipasi dengan dilakukan penutupan. Semua akan ditracing dan kemudian semuanya akan dilakukan swab,” katanya. Nantinya jika semuanya sudah diketahui hasilnya negatif, maka baru nanti akan ditentukan kapan 3 fasilitas kesehatan tersebut akan kembali dibuka lagi.
“Seperti kejadian beberapa waktu yang lalu, di mana Puskesmas Urug Kawalu juga pernah ditutup dan setelah diketahui hasilnya negatif semua, baru kembali dibuka,” tandasnya.
Berdasarkan data dari Tim Gugus Tugas, saat ini terdapat 4 orang tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka masih menjalani perawatan. Tiga tenaga kesehatan berasal dari tiga fasilitas kesehatan yang ditutup. Sementara satu tenaga kesehatan yang bertugas di luar daerah, tetapi tinggal di kota Tasikmalaya.
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tasikmalaya belum bisa memastikan sumber awal para tenaga kesehatan itu terpapar virus Corona. Hingga saat ini masih melakukan tracing.
Berdasarkan data hingga Sabtu (12/9/2020) secara akumulasi terdapat 59 kasus terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 orang dinyatakan sembuh, 11 orang masih menjalani perawatan, dan 3 orang meninggal dunia.
(shf)