PUSPA Kota Gorontalo akan Dibentuk dan Diperkuat
loading...
A
A
A
Kamis (10/09/2020) kapasitas Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kota Gorontalo, dibentuk dan diperkuat melalui kegiatan yang digelar DPPKB-P3A Kota Gorontalo.
Kegiatan yang dibuka langsung Ketua TP PKK Kota Gorontalo Jumiati Taha K. Demak itu, turut dihadiri sebanyak delapan organisasi. Mulai dari organisasi perempuan, lembaga pemberdayaan masyarakat, Kadin Kota Gorontalo, Media Massa, PSGA, Satgas PPA, PATBM da Forum Anak Kota Gorontalo.
Pada sambutannya Jusmiati jelaskan bahwa, Puspa adalah pertemuan fundamental yang dilakukan Kementerian PPPA untuk menyatukan visi dan misi anak Indonesia. Lembaga-lembaga terkait tergabung dalam Puspa ini, sengaja dipilih untuk menyebarluskan dan menyukseskan program unggulan 3ENDS, yang di dalamnya memiliki pesan untuk mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak.
“Termasuk menghentikan perdagangan manusia, serta akhiri kesenjangan ekonomi antara perempaun dan laki-laki,” ujar Jumiati.
Melalui program yang ada di Puspa, Pemerintah Kota Gorontalo juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama bersinergi mewujudkan kesejahteraan perempuan dana anak. Karena Pemerintah Kota Gorontalo tentunya, tidak sanggup bekerja sendiri menyelesaiakna berbagai kesenjangan yang dialami kaum perempaun dan permasalahan anak.
“Saat ini Pemerintah Kota Gorontalo khususya instansi terkait, tengah diperhadapkan dengan berbagai keterbatasan seperti jumlah Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran dan sarana yang terbatas. Oleh karen itu sejak tahun 2017 lalu Kemenpan PPPA membentuk Puspa, melibatkan seluruh komponen organisasi dan masyarakat untuk bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Kota Gorontalo,” jelas Jusmiati.
“Perempuan dan anak adalah isu lintas sektor dan lintas bidang, yang sangat strategis. Berhasil tidakanya pembangunan sebuah negara atau daerah, sangat bergantung pada kontribusi yang mereka berikan. Perempuan tidak harus mendominasi laki-laki, tetapi bagaimana membuat hubungan relasi yang seimbag dan harmonis. Berbagai peran baik dalam keluarga, masyarakat sampai dalam tahapan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara,” timpal Jusmiati.
Forum Puspa yang akan dibentuk Jusmiati harapkan, dapat bekerjasama dengan DPPKB-P3A Kota Gorontalo. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai dengan tahapan evaluasi.
“Kerja sinergi ini harus dilakukan antara Pemerintah Daerah dengan lembaga-lembaga masyarakat, karena semakin banyak unsur yang terlibat dalam penutasan isu-isu terkait, maka program kegiatan PPPA dapat dilaksanakan dengan cara efektif dan efisien serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Jusmiati.
Kegiatan yang dibuka langsung Ketua TP PKK Kota Gorontalo Jumiati Taha K. Demak itu, turut dihadiri sebanyak delapan organisasi. Mulai dari organisasi perempuan, lembaga pemberdayaan masyarakat, Kadin Kota Gorontalo, Media Massa, PSGA, Satgas PPA, PATBM da Forum Anak Kota Gorontalo.
Pada sambutannya Jusmiati jelaskan bahwa, Puspa adalah pertemuan fundamental yang dilakukan Kementerian PPPA untuk menyatukan visi dan misi anak Indonesia. Lembaga-lembaga terkait tergabung dalam Puspa ini, sengaja dipilih untuk menyebarluskan dan menyukseskan program unggulan 3ENDS, yang di dalamnya memiliki pesan untuk mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak.
“Termasuk menghentikan perdagangan manusia, serta akhiri kesenjangan ekonomi antara perempaun dan laki-laki,” ujar Jumiati.
Melalui program yang ada di Puspa, Pemerintah Kota Gorontalo juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama bersinergi mewujudkan kesejahteraan perempuan dana anak. Karena Pemerintah Kota Gorontalo tentunya, tidak sanggup bekerja sendiri menyelesaiakna berbagai kesenjangan yang dialami kaum perempaun dan permasalahan anak.
“Saat ini Pemerintah Kota Gorontalo khususya instansi terkait, tengah diperhadapkan dengan berbagai keterbatasan seperti jumlah Sumber Daya Manusia (SDM), anggaran dan sarana yang terbatas. Oleh karen itu sejak tahun 2017 lalu Kemenpan PPPA membentuk Puspa, melibatkan seluruh komponen organisasi dan masyarakat untuk bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Kota Gorontalo,” jelas Jusmiati.
“Perempuan dan anak adalah isu lintas sektor dan lintas bidang, yang sangat strategis. Berhasil tidakanya pembangunan sebuah negara atau daerah, sangat bergantung pada kontribusi yang mereka berikan. Perempuan tidak harus mendominasi laki-laki, tetapi bagaimana membuat hubungan relasi yang seimbag dan harmonis. Berbagai peran baik dalam keluarga, masyarakat sampai dalam tahapan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara,” timpal Jusmiati.
Forum Puspa yang akan dibentuk Jusmiati harapkan, dapat bekerjasama dengan DPPKB-P3A Kota Gorontalo. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sampai dengan tahapan evaluasi.
“Kerja sinergi ini harus dilakukan antara Pemerintah Daerah dengan lembaga-lembaga masyarakat, karena semakin banyak unsur yang terlibat dalam penutasan isu-isu terkait, maka program kegiatan PPPA dapat dilaksanakan dengan cara efektif dan efisien serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Jusmiati.
(atk)