Banyak Dikeluhkan Warga, PDAM Wajo Diminta Segera Berbenah
loading...
A
A
A
WAJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo , meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk melakukan pembenahan dalam memenuhi kebutuhan air bersih, sebab selama ini banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan distribusi air bersih yang dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan warga.
Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, persoalan yang mendasar yang membuat PDAM Wajo belum mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yakni, banyaknya sistem perpipaan yang usianya sudah tidak layak pakai.
Selain itu, kata dia, bertambahnya jumlah pelanggan membuat PDAM Wajo sudah tidak mampu lagi melayani seiring bertambanhnya jumlah sambungan tersebut.
"Memang instalasi yang ada sekarang sudah sangat tua, instalasi jaringan pipa yang ada sekarang itu di bangun PDAM Wajo tahun 1959 dan sampai sekrang belum pernah diganti," jelasnya kepada Sindonews, Rabu, (9/9/2020).
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Wajo tengah melakukan penyeleksian untuk memilih Direktur PDAM Wajo . Pimpinan PDAM Wajo yang terpilih nantinya diharap mampu merevolusi sejumlah sistem yang menjadi kendala di PDAM Wajo .
"Solusi yang harus segera dilakukan oleh PDAM adalah dengan meremajakan instalasi jaringan pipa dan mesin pompa. Serta menambah kapasitas produksi Intek/IKK agar distribusi air bersih masyarakat dapat terpenuhi," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Wajo mengeluh. Pendistribusian air bersih ke rumah warga dinilai belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dan terkadang tidak mengalir.
Sementara, Anggota Komisi II, DPRD Wajo, Asri Jaya Latif menjelaskan, belum mampunya PDAM Wajo, memberika kontribusi positif terhadap PAD disebabkan beberapa faktor, yang pertama harga dari kubikasi air yang diperuntukkan bagi kebutuhan masyarakat masih jauh dibawa standar, sebab nilai sosial masih lebih diutamakan dibanding profit yang ingin dicapai.
Menurut legislator dari Partai Demokrat, Penyusaian harga kubikasi dapat dilakukan, jika jumlah sambungan pelanggan PDAM sudah mencapai 30 ribu sambungan.
Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, persoalan yang mendasar yang membuat PDAM Wajo belum mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yakni, banyaknya sistem perpipaan yang usianya sudah tidak layak pakai.
Selain itu, kata dia, bertambahnya jumlah pelanggan membuat PDAM Wajo sudah tidak mampu lagi melayani seiring bertambanhnya jumlah sambungan tersebut.
"Memang instalasi yang ada sekarang sudah sangat tua, instalasi jaringan pipa yang ada sekarang itu di bangun PDAM Wajo tahun 1959 dan sampai sekrang belum pernah diganti," jelasnya kepada Sindonews, Rabu, (9/9/2020).
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Wajo tengah melakukan penyeleksian untuk memilih Direktur PDAM Wajo . Pimpinan PDAM Wajo yang terpilih nantinya diharap mampu merevolusi sejumlah sistem yang menjadi kendala di PDAM Wajo .
"Solusi yang harus segera dilakukan oleh PDAM adalah dengan meremajakan instalasi jaringan pipa dan mesin pompa. Serta menambah kapasitas produksi Intek/IKK agar distribusi air bersih masyarakat dapat terpenuhi," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pelanggan Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Wajo mengeluh. Pendistribusian air bersih ke rumah warga dinilai belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dan terkadang tidak mengalir.
Sementara, Anggota Komisi II, DPRD Wajo, Asri Jaya Latif menjelaskan, belum mampunya PDAM Wajo, memberika kontribusi positif terhadap PAD disebabkan beberapa faktor, yang pertama harga dari kubikasi air yang diperuntukkan bagi kebutuhan masyarakat masih jauh dibawa standar, sebab nilai sosial masih lebih diutamakan dibanding profit yang ingin dicapai.
Menurut legislator dari Partai Demokrat, Penyusaian harga kubikasi dapat dilakukan, jika jumlah sambungan pelanggan PDAM sudah mencapai 30 ribu sambungan.