Polwan Cantik di Lamongan, Berjibaku Makamkan Jenazah COVID-19

Rabu, 09 September 2020 - 08:15 WIB
loading...
Polwan Cantik di Lamongan, Berjibaku Makamkan Jenazah COVID-19
Wakapolres Lamongan, Kompol Dies Ferra Ningtyas, bersama para Polwan Polres Lamongan, berjibaku memakamkan jenazah COVID-19. Foto/iNews TV/Abdul Wakhid
A A A
LAMONGAN - Pemulasaran jenazah COVID-19 biasanya hanya dilakukan oleh laki-laki. Namun di Lamongan , Jawa Timur, anggota Polwan Polres Lamongan , turut menyingsingkan lengan bajunya, berjibaku menjadi tim relawan pemulasaran jenazah COVID-19.

(Baca juga: Serahkan Kredit Dana Bergulir, Khofifah: UMKM Jatim Bangkit )

Para polisi wanita yang terlibat dalam pemulasaran jenazah COVID-19 ini, dikomandani langsung oleh Wakapolres Lamongan , Kompol Dies Ferra Ningtyas. Dengan membawa sejumlah peralatan, mereka mengikuti dari proses awal menurunkan jenazah, memasukkan ke dalam liang lahat, mencangkul tanah dan menutup kembali liang lahat.

Meski di tengah terik matahari yang menyengat, dengan mengenakan APD lengkap yang kian membakar tubuh, para Polwan di Polres Lamongan ini tetap semangat dalam melaksanakan proses pemulasaran dan pemakaman jenazah COVID-19.

Tim relawan Polwan Polres Lamongan ini dibentuk awal bulan Agustus 2020 lalu. Ada dua tim yang dibentuk dengan anggota empat orang polwan. Tim relawan Polwan ini sudah terlibat dalam 11 kali pemakaman jenazah COVID-19 di Lamongan .

(Baca juga: Prajurit Kodam IV Jadi Agent of Change Reformasi Birokrasi )

Dies Ferra Ningtias mengatakan, jika diberi kesempatan, Polwan bisa membantu dalam hal apa saja sesuai dengan kemampuan. "Jadi saya terjun langsung untuk memberi contoh pada anggota saya, agar mereka tidak takut. Kita juga memberikan imbauan atau sosialisasi pada masyarakat agar anggota keluarga atau warga yang dimakamkan dengan protokol kesehatan tidak diambil paksa ataupun dikucilkan," sambung dia.

(Baca juga: 2 Tewas di Tol Kartasura-Salatiga, Ini Kronologis Kejadiannya )

Tim Polwan Polres Lamongan , pemulasaran jenazah COVID-19 ini, sengaja dibentuk sebagai salah satu bentuk emansipasi wanita, serta menghilangkan kekhawatiran pihak keluarga korban terkait perlakuan jenazah COVID-19 perempuan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2245 seconds (0.1#10.140)