Gubernur Khofifah Yakin PSBB Efektif Jika Warga Disiplin
loading...
A
A
A
SURABAYA - Tim patroli gabungan di tiga daerah, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik pada hari kelima pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berhasil mengamankan 171 orang . Mereka masih melakukan aktifitas di luar rumah pada jam malam.
Jumlah orang yang terjaring itu terdiri dari wilayah Gresik terdapat 65 orang, Sidoarjo 24 orang dan Kota Surabaya sebanyak 80 orang. Mereka diamankan dalam dalam patroli skala besar yang dilakukan petugas pada Minggu (3/5/2020) dini hari.
Patroli ini dipantau langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan. Semua warga yang diamankan, langsung menjalani rapid test Covid-19.
Gubernur Khofifah mengatakan, patroli gabungan ini merupakan bagian dari tahapan PSBB. Yakni berupa tindakan setelah dilakukan himbauan dan teguran setelah tanggal 28-30 April 2020. Maka tanggal 1 Mei - 11 Mei 2020 adalah tahapan teguran dan tindakan.
“Dari hasil rapid test, ada 6 orang yang reaktif. Terhadap yang reaktif langsung dirujuk ke rumah sakit dan yang orang dalam resiko (ODR) dikarantina 14 hari,” kata Khofifah di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (3/5/2020).
Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, penyebaran Covid-19 tidak boleh dianggap remeh. Virus ini tidak bakal bisa menular jika tidak ada mobilitas dari pergerakan orang. Oleh karena itu, kepatuhan dan disipilin untuk tetap tinggal dan beraktifitas di dalam rumah menjadi sangat penting dilakukan.
“PSBB di Jatim akan efektif jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin ternyata tidaklah mudah dan membutuhkan waktu,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, akan terus melakukan penindakan sesuai aturan dan akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang terjaring razia pada pelanggar PSBB.
“Kita harus lakukan tindakan tegas supaya semua masyarakat bisa menjaga agar penyebaran COVID-19 tidak meluas. Mudah mudahan saudara saudara kita yang terkena rapid test ini betul betul sehat," tutupnya
Jumlah orang yang terjaring itu terdiri dari wilayah Gresik terdapat 65 orang, Sidoarjo 24 orang dan Kota Surabaya sebanyak 80 orang. Mereka diamankan dalam dalam patroli skala besar yang dilakukan petugas pada Minggu (3/5/2020) dini hari.
Patroli ini dipantau langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan. Semua warga yang diamankan, langsung menjalani rapid test Covid-19.
Gubernur Khofifah mengatakan, patroli gabungan ini merupakan bagian dari tahapan PSBB. Yakni berupa tindakan setelah dilakukan himbauan dan teguran setelah tanggal 28-30 April 2020. Maka tanggal 1 Mei - 11 Mei 2020 adalah tahapan teguran dan tindakan.
“Dari hasil rapid test, ada 6 orang yang reaktif. Terhadap yang reaktif langsung dirujuk ke rumah sakit dan yang orang dalam resiko (ODR) dikarantina 14 hari,” kata Khofifah di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (3/5/2020).
Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, penyebaran Covid-19 tidak boleh dianggap remeh. Virus ini tidak bakal bisa menular jika tidak ada mobilitas dari pergerakan orang. Oleh karena itu, kepatuhan dan disipilin untuk tetap tinggal dan beraktifitas di dalam rumah menjadi sangat penting dilakukan.
“PSBB di Jatim akan efektif jika masyarakat bisa patuh serta disiplin. Mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin ternyata tidaklah mudah dan membutuhkan waktu,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, akan terus melakukan penindakan sesuai aturan dan akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang terjaring razia pada pelanggar PSBB.
“Kita harus lakukan tindakan tegas supaya semua masyarakat bisa menjaga agar penyebaran COVID-19 tidak meluas. Mudah mudahan saudara saudara kita yang terkena rapid test ini betul betul sehat," tutupnya
(msd)