4 Guru Positif COVID-19, Surabaya Bakal Gelar Sekolah Tatap Muka
loading...
A
A
A
SURABAYA - Persiapan sekolah tatap muka di Kota Surabaya, hampir final. Dinas Pendidikan Kota Surabaya, terus melakukan kajian bersama pakar kesehatan masyarakat, terkait pelaksanaan sekolah tatap muka untuk tingkat SMP dimasa pandemi COVID-19 .
(Baca juga: Anak 8 Tahun dan 1 Pasutri di Sumba Timur Positif COVID-19 )
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menyatakan, poin-poin kajian sekolah tatap muka untuk tingkat SMP di Kota Pahlawan, termasuk di dalamnya tentang protokol kesehatan COVID-19 sudah hampir final.
"Sekarang ini sudah kita kaji dengan beberappa pakar fakultas kesehatan masyarakat, tentang poin-poin penting untuk sekolah tatap muka. Prosesnya hampir final, termasuk protokol kesehatan yang harus kita edukasi kepada guru dan siswa, yang merupakan bentuk perubahan sikap serta perilaku disituasi normal baru," terangnya.
Dinas Pendidikan Kota Surabaya, juga masih menunggu surat keputusan bersama empat menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Menag).
(Baca juga: Bikin Rusuh di Pilkada Jateng, Siap-siap Hadapi Pasukan Brimob )
Keputusan empat menteri tersebut, akan berisi panduan pembelajaran tahun ajaran 2020-2021. Dinas Pendidikan Kota Surabaya, sangat berhati-hati untuk memutuskan sekolah tatap muka ini, karena tidak ingin hanya buka beberapa hari lalu ditutup kembali karena temuan klaster COVID-19 .
Sementara itu, dari 4.460 guru di Kota Surabaya, yang menjalani tes swab yang digelar Dinas Kesehatan Kota Surabaya, ditemukan 394 guru positif COVID-19 . Dari jumlah tersebut, kini tinggal empat orang yang menjalani perawatan intentif.
(Baca juga: Bebannya Terlalu Berat, Jembatan di Medan Rawan Ambruk )
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriandhitya Prajatara mengatakan, sebagai langkah antisipasi kegiatan sekolah tatap muka, ada beberapa penilaian yang disampaikan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, termasuk pelaksanaan tes swab bagi 4.460 guru.
(Baca juga: Anak 8 Tahun dan 1 Pasutri di Sumba Timur Positif COVID-19 )
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menyatakan, poin-poin kajian sekolah tatap muka untuk tingkat SMP di Kota Pahlawan, termasuk di dalamnya tentang protokol kesehatan COVID-19 sudah hampir final.
"Sekarang ini sudah kita kaji dengan beberappa pakar fakultas kesehatan masyarakat, tentang poin-poin penting untuk sekolah tatap muka. Prosesnya hampir final, termasuk protokol kesehatan yang harus kita edukasi kepada guru dan siswa, yang merupakan bentuk perubahan sikap serta perilaku disituasi normal baru," terangnya.
Dinas Pendidikan Kota Surabaya, juga masih menunggu surat keputusan bersama empat menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Kesehatan (Menkes), Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Menag).
(Baca juga: Bikin Rusuh di Pilkada Jateng, Siap-siap Hadapi Pasukan Brimob )
Keputusan empat menteri tersebut, akan berisi panduan pembelajaran tahun ajaran 2020-2021. Dinas Pendidikan Kota Surabaya, sangat berhati-hati untuk memutuskan sekolah tatap muka ini, karena tidak ingin hanya buka beberapa hari lalu ditutup kembali karena temuan klaster COVID-19 .
Sementara itu, dari 4.460 guru di Kota Surabaya, yang menjalani tes swab yang digelar Dinas Kesehatan Kota Surabaya, ditemukan 394 guru positif COVID-19 . Dari jumlah tersebut, kini tinggal empat orang yang menjalani perawatan intentif.
(Baca juga: Bebannya Terlalu Berat, Jembatan di Medan Rawan Ambruk )
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriandhitya Prajatara mengatakan, sebagai langkah antisipasi kegiatan sekolah tatap muka, ada beberapa penilaian yang disampaikan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, termasuk pelaksanaan tes swab bagi 4.460 guru.
(eyt)