Tak Ikut Mendaftar Paslon, Ketua DPC PPP Sungai Penuh Dipecat ?
loading...
A
A
A
SUNGAI PENUH - Proses pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sungai Penuh berjalan alot. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tiba-tiba saja mengalihkan dukungan yang sebelumnya mengusung Ahmadi - Hardizal, kini berbalik arah mendukung Pasangan Fikar Azami - Yos Adrino.
Ketua DPC PPP definitif saat ini Andi Oktavian mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu kalau dirinya dipecat sebagai ketua DPC PPP Kota Sungai Penuh.(Baca juga : Hingga Penutupan, Hanya 1 Paslon yang Mendaftar di Sungaipenuh )
"Saya tidak tau, tiba-tiba sudah ada yang menggantikan saya mendaftar pasangan Fikar-Yos ke KPU, saya tidak tau orangnya siapa dan darimana kok tiba-tiba sudah menggantikan saya," jelas Andi saat dikonfirmasi SINDOnews, Senin, (07/09/2020).
Lebih lanjut Andi mengatakan bahwa dirinya tidak mendapat informasi dari DPW Jambi , bahkan DPW PPP Jambi juga tidak tau tentang adanya pergantian Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kota Sungai Penuh.
"Masa pengurus tidak saling berkoordinasi dan tidak diberi tau bahwa PPP sudah lari dari kita, masyarakat Sungai Penuh membutuhkan perubahan dari PPP, karena logo Ka'bah selalu melekat bersama masyarakat Sungai Penuh," ungkapnya.
Andi berharap kepada DPP PPP di Jakarta agar melihat kembali situasi saat ini, di Kota Sungai Penuh pada Pileg 2019 yang melelahkan, PPP berhasil meraih 3 kursi yang sebelumnya 2 kursi dan memiliki 1 fraksi di DPRD Kota Sungai Penuh. "Tidak mungkin partai memecatkan kader sendiri tanpa sesuai dengan UU, ADRT Partai," tutur Andi.
Ketua DPW PPP Jambi, Evi Suherman dikonfirmasi soal adanya pernyataan yang mengklaim utusan dari PPP saat mendaftar Paslon Fikar-Yos dan meminta Ketua dan sekretaris DPC PPP Kota Sungai Penuh di PAW karena tidak mengindah perintah partai. Menurut Evi, hal tersebut terlalu jauh pernyataan tersebut.
"Itu terlalu jauh dia bernyanyi. Yang komentar harus intropeksi diri. Nyaleg aja dia kalah. Jangan sembarang ngomong PAW apa. Dia Ketua DPC PPP Sungai Penuh luar biasa prestasinya meraih 1 fraksi di Kota Sungai Penuh," kata Evi ketika dihubungi.
Soal rekomedasi berbalik arah, Evi mengaku ia masih mempelajari surat tersebut dari mana.(Baca juga : Waduh! Jenazah Pasien COVID-19 Dibawa Paksa Pakai Motor )
Ketua DPC PPP definitif saat ini Andi Oktavian mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu kalau dirinya dipecat sebagai ketua DPC PPP Kota Sungai Penuh.(Baca juga : Hingga Penutupan, Hanya 1 Paslon yang Mendaftar di Sungaipenuh )
"Saya tidak tau, tiba-tiba sudah ada yang menggantikan saya mendaftar pasangan Fikar-Yos ke KPU, saya tidak tau orangnya siapa dan darimana kok tiba-tiba sudah menggantikan saya," jelas Andi saat dikonfirmasi SINDOnews, Senin, (07/09/2020).
Lebih lanjut Andi mengatakan bahwa dirinya tidak mendapat informasi dari DPW Jambi , bahkan DPW PPP Jambi juga tidak tau tentang adanya pergantian Ketua dan Sekretaris DPC PPP Kota Sungai Penuh.
"Masa pengurus tidak saling berkoordinasi dan tidak diberi tau bahwa PPP sudah lari dari kita, masyarakat Sungai Penuh membutuhkan perubahan dari PPP, karena logo Ka'bah selalu melekat bersama masyarakat Sungai Penuh," ungkapnya.
Andi berharap kepada DPP PPP di Jakarta agar melihat kembali situasi saat ini, di Kota Sungai Penuh pada Pileg 2019 yang melelahkan, PPP berhasil meraih 3 kursi yang sebelumnya 2 kursi dan memiliki 1 fraksi di DPRD Kota Sungai Penuh. "Tidak mungkin partai memecatkan kader sendiri tanpa sesuai dengan UU, ADRT Partai," tutur Andi.
Ketua DPW PPP Jambi, Evi Suherman dikonfirmasi soal adanya pernyataan yang mengklaim utusan dari PPP saat mendaftar Paslon Fikar-Yos dan meminta Ketua dan sekretaris DPC PPP Kota Sungai Penuh di PAW karena tidak mengindah perintah partai. Menurut Evi, hal tersebut terlalu jauh pernyataan tersebut.
"Itu terlalu jauh dia bernyanyi. Yang komentar harus intropeksi diri. Nyaleg aja dia kalah. Jangan sembarang ngomong PAW apa. Dia Ketua DPC PPP Sungai Penuh luar biasa prestasinya meraih 1 fraksi di Kota Sungai Penuh," kata Evi ketika dihubungi.
Soal rekomedasi berbalik arah, Evi mengaku ia masih mempelajari surat tersebut dari mana.(Baca juga : Waduh! Jenazah Pasien COVID-19 Dibawa Paksa Pakai Motor )
(nun)