Pacu Pembangunan Infrastruktur Jalan yang Merata di Daerah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kepemimpinan Gubernur-Wakil Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) genap memasuki dua tahun sejak dilantik Presiden RI Joko Widodo di Istana Jakarta pada 5 September 2018 lalu. Baca : Terbang Perdana, Wings Air Mendarat Mulus di Bandara Buntu Kunik
Selama memimpin, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku memacu program strategis untuk pembangunan Sulsel, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur jalan yang merata di tiap daerah.
Dimulai dengan membuka akses jalan terisolir di wilayah Seko. Kemudian adapula pembangunan akses jalan Rantepao-Bua. "Tentu kita bekerja keras. Untuk menghadirkan seluruh kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan menjalankan roda perekonomian mereka," ungkap gubernur kepada SINDOnews.
Tidak hanya memperbaiki akses darat, jalur transportasi darat hingga laut pun demikian. Dengan adanya pembangunan Bandar Udara Toraja misalnya, waktu tempuh antar daerah jadi lebuh mudah. Pembangunan Bandara Udara Toraja dikatakan akan mendorong percepatan ekonomi tiap daerah. Apalagi Toraja, adalah daerah tujuan wisata.
Pemprov Sulsel tidak berjalan sendiri. Program pembangunan dikolaborasikan dengan kabupaten/kota hingga pemerintah pusat. Langkah ini memberikan dampak pada percepatan pembangunan di daerah. Baca Juga : Gubernur Siapkan Formulir Pemecatan untuk ASN yang Terlibat Politik Praktis
Nurdin sadar betul, kemampuan fiskal di daerah terbatas, ditengah beban program pembangunan yang dituntut untuk segera terwujud. Makanya, Pemprov Sulsel tiap tahun memberikan bantuan keuangan daerah di tiap kabupaten/kota.
Dengan bantuan keuangan daerah, banyak hal yang akhirnya bisa dilakukan untuk menata kota, mempercantik kawasan wisata, hingga mengembangkan akses jalan. "Tahun depan kita hadirkan lagi terminal penyeberangan Bira yang dibuat lebih modern ini," ujarnya.
Selain pengembangan infratsruktur jalan, Nurdin menuturkan dalam waktu dekat beberapa proyek strategis akan mulai dibangun. Rencana pembangunan Stadion Mattoanging akan dimulai groundbreaking Oktober tahun ini.
Selain itu, dicanangkan pembangunan twin tower di kawasan Center Point of Indonesia (CPI). Proyek inipun dimulai tahun ini, yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru Sulsel. Menyusul revitalisasi Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar.
Mantan bupati Bantaeng dua periode ini juga membeberkan, proyek rest area pun sementara dibangun di Kabupaten Jeneponto dan Sidrap. Dua proyek ini diklaim akan menggerakkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Tahun ini ditarget rampung.
Adapuladi sektor kesehatan juga terus digenjot. Atas kolaborasi dengan pemerintah daerah, Sulsel sudah menghadirkan Rumah Sakit (RS) Regional Hasri Ainun Habibie di Kota Parepare. Proyek ini dibangun untuk mendekat pelayanan kesehatan di masyarakat.
Nurdin juga mencanangkan pengembangan RS Dadi Makassar yang bakal disulap menjadi pusat pelayanan kanker di kawasasan Timur Indonesia. Dia mencanangkan, proyek ini sudah bisa dimulai pembangunannya tahun depan.
"Kami berharap perjalanan dua tahun ini yang inti adalah membangun soliditas, sinergitas baik dengan balai-balai kementerian yang ada di Sulsel maupun sinergi pusat provinsi maupun kabupaten/kota," tandas Nurdin.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Sulsel, Junaedi menambahkan, sektor pertanian turut menjadi andalan Sulsel yang didorong nenjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Apalagi sejak masa pandemi COVID-19 dikatakan sempat perekonomian bergejolak di Sulsel.
"Dengan pandemi COVID-19 ini berdampak pada gejolak ekonomi," papar Edi yang ditemui di rumah jabatan Gubernur Sulsel. Dimana berdasarkan laporan BPS sebelumnya, pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi sempat terkontraksi hingga minus 5,32%.
Meski demikian, untuk sektor pertanian Sulsel masih tetap bertumbuh positif, bahkan sejak kuartal kedua. Dia optimistis, kuartal ketiga tahun ini perekonomian Sulsel bisa kembali membaik. "Tapi satu kelebihannya kita di Sulsel, di tengah pandemi COVID-19 ini di sektor strategis seperti pertanian hingga ekspor itu tetap bergerak positif," tambah dia.
Pemprov Sulsel pada kuartal ketiga ini sementara berproses mendorong kembali kegiatan konstruksi yang bersumber dari belanja pemerintah. Salah satu sektor yang dipacu untuk pemulihan ekonomi dengan memacu pembangunan infrastruktur.
Skenario ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan tumbuh positif di angka 4,5%. "Jadi insya Allah, perlahan di kuartal ketiga ini kita akan kembalikan. Bahkan kita targetkan 4,5% positif," harap Edi. Baca Lagi : Pemprov Sulsel Jalin Kerja Sama dengan PT Telkom dan PT BNI
Selama memimpin, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku memacu program strategis untuk pembangunan Sulsel, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur jalan yang merata di tiap daerah.
Dimulai dengan membuka akses jalan terisolir di wilayah Seko. Kemudian adapula pembangunan akses jalan Rantepao-Bua. "Tentu kita bekerja keras. Untuk menghadirkan seluruh kebutuhan masyarakat baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan menjalankan roda perekonomian mereka," ungkap gubernur kepada SINDOnews.
Tidak hanya memperbaiki akses darat, jalur transportasi darat hingga laut pun demikian. Dengan adanya pembangunan Bandar Udara Toraja misalnya, waktu tempuh antar daerah jadi lebuh mudah. Pembangunan Bandara Udara Toraja dikatakan akan mendorong percepatan ekonomi tiap daerah. Apalagi Toraja, adalah daerah tujuan wisata.
Pemprov Sulsel tidak berjalan sendiri. Program pembangunan dikolaborasikan dengan kabupaten/kota hingga pemerintah pusat. Langkah ini memberikan dampak pada percepatan pembangunan di daerah. Baca Juga : Gubernur Siapkan Formulir Pemecatan untuk ASN yang Terlibat Politik Praktis
Nurdin sadar betul, kemampuan fiskal di daerah terbatas, ditengah beban program pembangunan yang dituntut untuk segera terwujud. Makanya, Pemprov Sulsel tiap tahun memberikan bantuan keuangan daerah di tiap kabupaten/kota.
Dengan bantuan keuangan daerah, banyak hal yang akhirnya bisa dilakukan untuk menata kota, mempercantik kawasan wisata, hingga mengembangkan akses jalan. "Tahun depan kita hadirkan lagi terminal penyeberangan Bira yang dibuat lebih modern ini," ujarnya.
Selain pengembangan infratsruktur jalan, Nurdin menuturkan dalam waktu dekat beberapa proyek strategis akan mulai dibangun. Rencana pembangunan Stadion Mattoanging akan dimulai groundbreaking Oktober tahun ini.
Selain itu, dicanangkan pembangunan twin tower di kawasan Center Point of Indonesia (CPI). Proyek inipun dimulai tahun ini, yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru Sulsel. Menyusul revitalisasi Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar.
Mantan bupati Bantaeng dua periode ini juga membeberkan, proyek rest area pun sementara dibangun di Kabupaten Jeneponto dan Sidrap. Dua proyek ini diklaim akan menggerakkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Tahun ini ditarget rampung.
Adapuladi sektor kesehatan juga terus digenjot. Atas kolaborasi dengan pemerintah daerah, Sulsel sudah menghadirkan Rumah Sakit (RS) Regional Hasri Ainun Habibie di Kota Parepare. Proyek ini dibangun untuk mendekat pelayanan kesehatan di masyarakat.
Nurdin juga mencanangkan pengembangan RS Dadi Makassar yang bakal disulap menjadi pusat pelayanan kanker di kawasasan Timur Indonesia. Dia mencanangkan, proyek ini sudah bisa dimulai pembangunannya tahun depan.
"Kami berharap perjalanan dua tahun ini yang inti adalah membangun soliditas, sinergitas baik dengan balai-balai kementerian yang ada di Sulsel maupun sinergi pusat provinsi maupun kabupaten/kota," tandas Nurdin.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Sulsel, Junaedi menambahkan, sektor pertanian turut menjadi andalan Sulsel yang didorong nenjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Apalagi sejak masa pandemi COVID-19 dikatakan sempat perekonomian bergejolak di Sulsel.
"Dengan pandemi COVID-19 ini berdampak pada gejolak ekonomi," papar Edi yang ditemui di rumah jabatan Gubernur Sulsel. Dimana berdasarkan laporan BPS sebelumnya, pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi sempat terkontraksi hingga minus 5,32%.
Meski demikian, untuk sektor pertanian Sulsel masih tetap bertumbuh positif, bahkan sejak kuartal kedua. Dia optimistis, kuartal ketiga tahun ini perekonomian Sulsel bisa kembali membaik. "Tapi satu kelebihannya kita di Sulsel, di tengah pandemi COVID-19 ini di sektor strategis seperti pertanian hingga ekspor itu tetap bergerak positif," tambah dia.
Pemprov Sulsel pada kuartal ketiga ini sementara berproses mendorong kembali kegiatan konstruksi yang bersumber dari belanja pemerintah. Salah satu sektor yang dipacu untuk pemulihan ekonomi dengan memacu pembangunan infrastruktur.
Skenario ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan tumbuh positif di angka 4,5%. "Jadi insya Allah, perlahan di kuartal ketiga ini kita akan kembalikan. Bahkan kita targetkan 4,5% positif," harap Edi. Baca Lagi : Pemprov Sulsel Jalin Kerja Sama dengan PT Telkom dan PT BNI
(sri)