Cerita Porter Stasiun Pasar Senen Manfaatkan Momen Mudik Cari Penghasilan untuk Beli Baju Lebaran Anak
loading...

Khamid Porter Stasiun Pasar Senen (53) memanfaatkan momen mudik untuk mencari penghasilan tambahan guna membeli baju lebaran anaknya. Foto/SindoNews
A
A
A
JAKARTA - Momen mudik ke kampung halaman saat Hari Raya Idulfitri menjadi ladang rezeki bagi segelintir orang. Salah satunya pekerja porter atau buruh lepas pengangkut barang penumpang.
Salah satunya Khamid Porter Stasiun Pasar Senen (53) momen mudik kali ini dimanfaatkan dirinya untuk mencari penghasilan tambahan untuk membeli baju lebaran anaknya.
"Ya kalau namanya kerja pasti ada suka dukanya ya, ya kalau dukanya ya, banyak dukanya, ya kalau ibaratnya kan yang ditunggu-tunggu sama porter lah ada sedikit tambahan buat keluarga, bisa beli baju Lebaran buat anak. Kalau hari-hari biasa cukup buat makan lah, keluarga," kata Khamid saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Minggu (23/3/2025).
Kendati demikian, Khamid tetap akan menyempatkan pulang ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga satu hari di tengah kesibukan bekerja sebagai Porter. "Saya tetap pulang kampung H-1 Lebaran, nanti H+2 berangkat lagi. Pulang ke Kebumen," ucapnya.
Khamid mengatakan H-8 Lebaran memang terjadi peningkatan pemudik khususnya di Stasiun Pasar Senen. Namun, Khamid memprediksi baru pekan depan akan terjadi puncak arus mudik.
"Ya sedikit ada peningkatan, mungkin ramai-ramainya satu minggu ke depannya mungkin ramai. Kalau ini belum seberapa, ibaratnya, ada kenaikan tapi belum full gitu," ujarnya.
Khamid mengaku tidak memasang tarif alias seikhlasnya dalam bekerja sebagai porter stasiun. Namun, PT KAI juga menyiapkan layanan e-porter melalui aplikasi KAI Access dengan tarif Rp38.000 maksimal dua barang.
"Kalau kita ibaratnya nggak (pasang) tarif, terserah mau ngasihnya berapa. Kalau mau (pakai) aplikasi ya pakai aplikasi bisa. Sebenarnya sih gampang, dari KAI Access tinggal pencet aja kan ada e-porter itu ada tarifnya Rp38.000 maksimal dua barang," jelasnya.
Lebih lanjut, Khamid juga mengungkapkan pekerjaan yang menggunakan tenaga itu terkadang hanya mendapat balasan terima kasih tanpa sepeser rupiah. Namun, Khamid memaknai itu akan ada balasan rezeki yang lebih besar di kemudian waktu.
"Oh ada aja, ada yang cuma terima kasih ada, ya enggak apa-apa mungkin itu belum rezeki kita. Ada yang ngasih lebih, contohnya kalau yang ngasih sedikit kita terima lah, mungkin rezekinya segitu, nanti kan ada balasannya yang gede. Kalau sekarang bisa 10 kali. Kalau puncak-puncaknya bisa 10-15 lah, kalau hari-hari biasa 3-4 gitu aja," ungkapnya.
Salah satunya Khamid Porter Stasiun Pasar Senen (53) momen mudik kali ini dimanfaatkan dirinya untuk mencari penghasilan tambahan untuk membeli baju lebaran anaknya.
"Ya kalau namanya kerja pasti ada suka dukanya ya, ya kalau dukanya ya, banyak dukanya, ya kalau ibaratnya kan yang ditunggu-tunggu sama porter lah ada sedikit tambahan buat keluarga, bisa beli baju Lebaran buat anak. Kalau hari-hari biasa cukup buat makan lah, keluarga," kata Khamid saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Minggu (23/3/2025).
Kendati demikian, Khamid tetap akan menyempatkan pulang ke kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga satu hari di tengah kesibukan bekerja sebagai Porter. "Saya tetap pulang kampung H-1 Lebaran, nanti H+2 berangkat lagi. Pulang ke Kebumen," ucapnya.
Khamid mengatakan H-8 Lebaran memang terjadi peningkatan pemudik khususnya di Stasiun Pasar Senen. Namun, Khamid memprediksi baru pekan depan akan terjadi puncak arus mudik.
"Ya sedikit ada peningkatan, mungkin ramai-ramainya satu minggu ke depannya mungkin ramai. Kalau ini belum seberapa, ibaratnya, ada kenaikan tapi belum full gitu," ujarnya.
Khamid mengaku tidak memasang tarif alias seikhlasnya dalam bekerja sebagai porter stasiun. Namun, PT KAI juga menyiapkan layanan e-porter melalui aplikasi KAI Access dengan tarif Rp38.000 maksimal dua barang.
"Kalau kita ibaratnya nggak (pasang) tarif, terserah mau ngasihnya berapa. Kalau mau (pakai) aplikasi ya pakai aplikasi bisa. Sebenarnya sih gampang, dari KAI Access tinggal pencet aja kan ada e-porter itu ada tarifnya Rp38.000 maksimal dua barang," jelasnya.
Lebih lanjut, Khamid juga mengungkapkan pekerjaan yang menggunakan tenaga itu terkadang hanya mendapat balasan terima kasih tanpa sepeser rupiah. Namun, Khamid memaknai itu akan ada balasan rezeki yang lebih besar di kemudian waktu.
"Oh ada aja, ada yang cuma terima kasih ada, ya enggak apa-apa mungkin itu belum rezeki kita. Ada yang ngasih lebih, contohnya kalau yang ngasih sedikit kita terima lah, mungkin rezekinya segitu, nanti kan ada balasannya yang gede. Kalau sekarang bisa 10 kali. Kalau puncak-puncaknya bisa 10-15 lah, kalau hari-hari biasa 3-4 gitu aja," ungkapnya.
(cip)
Lihat Juga :