Majapahit Taklukan Kerajaan Thailand Berujung Hubungan Erat Melayu dan Jawa
loading...

Kerajaan Majapahit mengalahkan kerajaan besar di Thailand, Thai Ayutthaya dengan kekuatan armada pasukan yang cukup besar saat ekspansi ke luar Pulau Jawa. Foto/Ilustrasi/Ist
A
A
A
KERAJAAN Majapahit mengalahkan kerajaan besar di Thailand dengan kekuatan armada pasukan yang cukup besar. Saat itu Majapahit tengah melakukan ekspansi ke luar Pulau Jawa, termasuk ke Semenanjung Melayu harus berhadapan dengan Kerajaan Thai Ayutthaya.
Kerajaan Thai Ayutthaya itu mencoba memperluas kekuasaannya seiring dengan runtuhnya Kerajaan Chermin atau Langkasuka di utara dan pantai timur semenanjung.
Bahkan Kerajaan Ayutthaya juga membidik wilayah Melayu hingga Pulau Jawa untuk dikuasainya. Tetapi invasi Ayutthaya ke wilayah Nusantara tidak sesuai rencana.
Mereka harus menghadapi perlawanan dari prajurit Majapahit hingga akhirnya kalah di kawasan Semenanjung Melayu. Prajurit Majapahit berhasil menghancurkan serangan Ayutthaya, dikutip dari buku "Sejarah Kerajaan Bawahan Majapahit di Luar Jawa dan Luar Negeri".
Tentara Thai Ayutthaya yang kocar-kacir oleh serangan Majapahit lari tunggang-langgang dan mereka menjadi bahan buruan para prajurit Majapahit. Mereka pun akhirnya kembali ke utara semenanjung.
Setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Thai Ayutthaya, Mahapatih Gajah Mada kemudian membebaskan Kelantan sebagai kerajaan merdeka dan menyebutnya sebagai Kerajaan Majapahit Barat.
Kerajaan Kelantan Majapahit Barat tersebut menguasai kembali bekas wilayah-wilayah dari Empayar (Kerajaan) Langkasuka-Chermin, dan menjadi bagian dari kekuasaan Majapahit yang berpusat di Jawa.
Kelak kerajaan Kelantan Majapahit Barat berganti nama menjadi Kerajaan Chermin-Jiddah karena kedudukan pusat kerajaan ini bernama Jiddah di Kelantan.
Pada tahun 1357, Raja Bharubhasa sebagai pimpinan Chermin-Jiddah (Kelantan) bergabung dengan kekuatan militer Majapahit di bawah pimpinan Mahapatih Gadjah Mada. Mereka bergerak ke Segenting Kra di utara dan berhasil menaklukkan ibu kota Ayutthaya, pusat kekuasaan bangsa Thai.
Sejak saat itulah hubungan antara etnik Jawa dari Kerajaan Majapahit dengan etnik Melayu yang meliputi Kelantan-Pattani, atau yang juga disebut sebagai etnik Melayu Yawi atau Jawi, terjalin sangat erat.
Eratnya hubungan ini, sampai sekarang disimbolkan dengan digelarnya keris kebesaran Istana Kelantan yang bernama Keris Pelangi Merbo sebagai Keris Majapahit, simbol empayar gabungan bersama rumpun Melayu dalam melawan penjajahan empayar bangsa Thai dari utara.
Lihat Juga: Riwayat Nagarakretagama dan Pararaton Gambarkan Kerajaan Singasari yang Dulunya Kediri-Tumapel
Kerajaan Thai Ayutthaya itu mencoba memperluas kekuasaannya seiring dengan runtuhnya Kerajaan Chermin atau Langkasuka di utara dan pantai timur semenanjung.
Bahkan Kerajaan Ayutthaya juga membidik wilayah Melayu hingga Pulau Jawa untuk dikuasainya. Tetapi invasi Ayutthaya ke wilayah Nusantara tidak sesuai rencana.
Mereka harus menghadapi perlawanan dari prajurit Majapahit hingga akhirnya kalah di kawasan Semenanjung Melayu. Prajurit Majapahit berhasil menghancurkan serangan Ayutthaya, dikutip dari buku "Sejarah Kerajaan Bawahan Majapahit di Luar Jawa dan Luar Negeri".
Tentara Thai Ayutthaya yang kocar-kacir oleh serangan Majapahit lari tunggang-langgang dan mereka menjadi bahan buruan para prajurit Majapahit. Mereka pun akhirnya kembali ke utara semenanjung.
Setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Thai Ayutthaya, Mahapatih Gajah Mada kemudian membebaskan Kelantan sebagai kerajaan merdeka dan menyebutnya sebagai Kerajaan Majapahit Barat.
Kerajaan Kelantan Majapahit Barat tersebut menguasai kembali bekas wilayah-wilayah dari Empayar (Kerajaan) Langkasuka-Chermin, dan menjadi bagian dari kekuasaan Majapahit yang berpusat di Jawa.
Kelak kerajaan Kelantan Majapahit Barat berganti nama menjadi Kerajaan Chermin-Jiddah karena kedudukan pusat kerajaan ini bernama Jiddah di Kelantan.
Pada tahun 1357, Raja Bharubhasa sebagai pimpinan Chermin-Jiddah (Kelantan) bergabung dengan kekuatan militer Majapahit di bawah pimpinan Mahapatih Gadjah Mada. Mereka bergerak ke Segenting Kra di utara dan berhasil menaklukkan ibu kota Ayutthaya, pusat kekuasaan bangsa Thai.
Sejak saat itulah hubungan antara etnik Jawa dari Kerajaan Majapahit dengan etnik Melayu yang meliputi Kelantan-Pattani, atau yang juga disebut sebagai etnik Melayu Yawi atau Jawi, terjalin sangat erat.
Eratnya hubungan ini, sampai sekarang disimbolkan dengan digelarnya keris kebesaran Istana Kelantan yang bernama Keris Pelangi Merbo sebagai Keris Majapahit, simbol empayar gabungan bersama rumpun Melayu dalam melawan penjajahan empayar bangsa Thai dari utara.
Lihat Juga: Riwayat Nagarakretagama dan Pararaton Gambarkan Kerajaan Singasari yang Dulunya Kediri-Tumapel
(shf)