Parah! Ini Penampakan Sungai Citarum Lama di Oxbow Cicukang Jadi Lautan Sampah
loading...

Sungai Citarum Lama di kawasan Oxbow Cicukang, Kampung Cicukang, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung jadi lautan sampah. Foto/Agi Ilman
A
A
A
BANDUNG - Lautan sampah memenuhi aliran Sungai Citarum Lama di kawasan Oxbow Cicukang, Kampung Cicukang, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
![Parah! Ini Penampakan Sungai Citarum Lama di Oxbow Cicukang Jadi Lautan Sampah]()
Sampah yang menumpuk ini diduga berasal dari kiriman Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yang terbawa arus anak sungai.
Tumpukan sampah yang memanjang hingga sekitar 500 meter ini muncul setelah hujan deras mengguyur kawasan Bandung Raya dalam beberapa hari kebelakang.
Padahal, sungai ini sebelumnya telah dibersihkan dalam aksi besar-besaran oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum bersama Satgas Citarum Harum Sektor 8, Komunitas Pecinta Lingkungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung.
![Parah! Ini Penampakan Sungai Citarum Lama di Oxbow Cicukang Jadi Lautan Sampah]()
Salah satu warga, Deani (31), mengatakan bahwa sampah mulai kembali menumpuk sejak Senin (24/2/2025), tepat setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
“Sampahnya ini baru sekitar seminggu, soalnya kemarin habis pembersihan dari BBWS. Jadi sekitar hari Senin lah penuhnya lagi, pas hujan-hujanan dari siang,” ujarnya saat ditemui, dikutip Sabtu (1/3/2025).
Deani menjelaskan, meski kondisinya sudah mengkhawatirkan, hingga saat ini belum ada tindakan lanjutan dari BBWS atau dinas terkait untuk membersihkan kembali sungai.
“Belum, belum ada lagi. Tapi seminggu kebelakang ada (pengontrolan),” katanya.
Selain menimbulkan bau tidak sedap, warga juga khawatir jika hujan terus turun, sampah akan menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir.
“Kalau hujan terus, takutnya banjir. Terus takut sampahnya naik, meluap ke lingkungan yang dekat,” ujar Deani.
Ia menambahkan, kawasan tersebut sering mengalami banjir akibat tumpukan sampah yang menyumbat sungai.
“Sering meluap, kalau kondisi gini mah belum meluap. Kan kemarin di kota meluap, tapi sekarang belum. Tapi tetap dikhawatirkan naik sampahnya kalau terus menumpuk sama hujan,” katanya.
Bahkan, menurutnya, banjir parah pernah terjadi tahun lalu, terutama menjelang bulan puasa.
“Kalau dikasih hujan terus sampai malam, udah aja meluap. Jadi pengennya mah ini segera diangkut. Cepet-cepetnya diangkut aja. Kalau banjir air aja mah nggak apa, tapi ini banjir sampah jadi tercemar,” ungkapnya.
Deani memastikan bahwa sampah yang memenuhi sungai merupakan kiriman dari daerah lain.
“Iya, sampah kiriman dari kota. Pokoknya mah hari Senin banyaknya kaya gini,” katanya.
Menurutnya, warga di sekitar Oxbow Cicukang tidak pernah membuang sampah ke sungai karena sudah memiliki tempat pembuangan sampah sendiri.
“Soalnya warga di sini mah enggak pernah buang ke sungai. Kita ada tempat sampah di belakang. Malah kita mah suka ngambilin,” jelasnya.
Warga berharap pemerintah bisa melakukan pengawasan dan pembersihan secara rutin untuk mencegah tumpukan sampah yang terus berulang.
“Ya, harus ada pengontrolan rutin. Dalam setiap minggu atau habis hujan dikontrolnya. Soalnya kalau sudah hujan mah sampahnya pasti datang lagi,” tuturnya.

Sampah yang menumpuk ini diduga berasal dari kiriman Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yang terbawa arus anak sungai.
Tumpukan sampah yang memanjang hingga sekitar 500 meter ini muncul setelah hujan deras mengguyur kawasan Bandung Raya dalam beberapa hari kebelakang.
Padahal, sungai ini sebelumnya telah dibersihkan dalam aksi besar-besaran oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum bersama Satgas Citarum Harum Sektor 8, Komunitas Pecinta Lingkungan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Salah satu warga, Deani (31), mengatakan bahwa sampah mulai kembali menumpuk sejak Senin (24/2/2025), tepat setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
“Sampahnya ini baru sekitar seminggu, soalnya kemarin habis pembersihan dari BBWS. Jadi sekitar hari Senin lah penuhnya lagi, pas hujan-hujanan dari siang,” ujarnya saat ditemui, dikutip Sabtu (1/3/2025).
Deani menjelaskan, meski kondisinya sudah mengkhawatirkan, hingga saat ini belum ada tindakan lanjutan dari BBWS atau dinas terkait untuk membersihkan kembali sungai.
“Belum, belum ada lagi. Tapi seminggu kebelakang ada (pengontrolan),” katanya.
Selain menimbulkan bau tidak sedap, warga juga khawatir jika hujan terus turun, sampah akan menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir.
“Kalau hujan terus, takutnya banjir. Terus takut sampahnya naik, meluap ke lingkungan yang dekat,” ujar Deani.
Ia menambahkan, kawasan tersebut sering mengalami banjir akibat tumpukan sampah yang menyumbat sungai.
“Sering meluap, kalau kondisi gini mah belum meluap. Kan kemarin di kota meluap, tapi sekarang belum. Tapi tetap dikhawatirkan naik sampahnya kalau terus menumpuk sama hujan,” katanya.
Bahkan, menurutnya, banjir parah pernah terjadi tahun lalu, terutama menjelang bulan puasa.
“Kalau dikasih hujan terus sampai malam, udah aja meluap. Jadi pengennya mah ini segera diangkut. Cepet-cepetnya diangkut aja. Kalau banjir air aja mah nggak apa, tapi ini banjir sampah jadi tercemar,” ungkapnya.
Deani memastikan bahwa sampah yang memenuhi sungai merupakan kiriman dari daerah lain.
“Iya, sampah kiriman dari kota. Pokoknya mah hari Senin banyaknya kaya gini,” katanya.
Menurutnya, warga di sekitar Oxbow Cicukang tidak pernah membuang sampah ke sungai karena sudah memiliki tempat pembuangan sampah sendiri.
“Soalnya warga di sini mah enggak pernah buang ke sungai. Kita ada tempat sampah di belakang. Malah kita mah suka ngambilin,” jelasnya.
Warga berharap pemerintah bisa melakukan pengawasan dan pembersihan secara rutin untuk mencegah tumpukan sampah yang terus berulang.
“Ya, harus ada pengontrolan rutin. Dalam setiap minggu atau habis hujan dikontrolnya. Soalnya kalau sudah hujan mah sampahnya pasti datang lagi,” tuturnya.
(shf)