Taktik Nasi Liwet Bikin Pangeran Singasari Kalah dan Ditangkap VOC Belanda

Sabtu, 11 November 2023 - 13:37 WIB
loading...
Taktik Nasi Liwet Bikin Pangeran Singasari Kalah dan Ditangkap VOC Belanda
Kepala Pangeran Singasari dan putranya dibandrol kolonial Belanda 1.000 dollar Spanyol. Foto/Istimewa
A A A
BLITAR - Kepala Pangeran Singasari dan putranya dibandrol kolonial Belanda 1.000 dollar Spanyol. Jumlah yang menggiurkan bagi para antek kaki tangan VOC Belanda. Pangeran Singasari merupakan putra Amangkurat IV (1719-1726).

Dia tidak menginginkan perjanjian Giyanti (1755-1757). Ia menolak pembelahan Kerajaan Mataram yang diinisiasi oleh kolonial Belanda. Dengan mengajak putranya, yakni Raden Mas, Pangeran Singasari memilih keluar istana dan bergabung dengan Untung Surapati di Malang.

Ia melawan Mangkubumi (Hamengkubuwono I) dan Raden Mas Sahid (Mangkunegara), saudaranya yang telah didukung oleh kolonial Belanda. Faktanya, pasukan gabungan Jawa dan VOC Belanda tidak mudah menaklukkan Pangeran Singsari.



Baik dalam dalam peperangan maupun penangkapan, Pangeran Singasari selalu berhasil meloloskan diri.Sultan Hamengkubuwono I kemudian mengirim utusan ke Pondok Pesantren Tegalsari, Ponorogo untuk menemui Kiai Ageng Muhammad Besari.

“Bupati Wedana Madiun Raden Ronggo Prawirodirdjo I datang sebagai utusan Sultan Hamengkubuwono I untuk meminta bantuan kepada Kiai Tegalsari dalam misi penangkapan Pangeran Singasari,” demikian dikutip dari buku Antara Lawu dan Wilis (2021).

Kiai Ageng Muhammad Besari sudah berusia sepuh. Mengingat usianya yang tak muda ia tidak mungkin terjun ke medan laga. Karenanya diperintahkannya Kiai Muhammad bin Umar, yakni santri atau murid sekaligus menantunya untuk berangkat.

“Kiai Muhammad bin Umar ikut dalam pasukan gabungan Jawa dan VOC menuju Malang”. Dalam perjalanan menuju kawasan pegunungan Selatan Malang, pasukan gabungan Jawa dan VOC berhenti di wilayah Srengat, yakni sekarang wilayah Kabupaten Blitar.



Di tepi Sungai Brantas yang berdekatan dengan perbatasan wilayah Pangeran Singasari, perkemahan untuk beristirahat didirikan. Kiai Muhammad bin Umar memerintahkan sejumlah prajurit untuk ngliwet atau menanak nasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)