Wabah Corona Sedot Anggaran Belanja Tak Terduga Jabar Rp2,3 Triliun

Rabu, 02 September 2020 - 22:14 WIB
loading...
Wabah Corona Sedot Anggaran Belanja Tak Terduga Jabar Rp2,3 Triliun
Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Provinsi Jawa Barat telah menghabiskan anggaran belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp2,3 trilun untuk penanganan pandemi COVID-19.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, anggaran BTT yang nilai totalnya mencapai Rp4,5 triliun digunakan untuk bidang kesehatan dan jaring pengaman sosial (social safety net), hampir dari separuh anggaran BTT Jabar sudah terserap. (BACA JUGA: Takut Dibunuh, ABG di Ciamis Tak Melawan saat Diperkosa Pemuda Pengangguran )

Menurut Ridwan Kamil, penyerapan anggaran BTT tersebut menunjukkan keseriusan dan komitmen Pemprov Jabar dalam perang melawan COVID-19. (BACA JUGA: Puluhan Miliar Aset Tri Nugraha Termasuk Truk Militer Tetap Dirampas Negara )

"Penyerapan BTT untuk bantuan sosial sudah 48,4 persen (dari anggaran yang disiapkan Rp3,895 triliun) dan BTT untuk kesehatan sudah 78 persen (dari anggaran yang disiapkan Rp607 miliar)," kata Kang Emil di Kota Bandung, Rabu (2/9/2020).

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jabar Nanin Hayani Adam menyebutkan, total anggaran BTT penanganan COVID-19 yang sudah terserap mencapai Rp2,3 triliun. "Untuk penanganan kesehatan Rp423 miliar, untuk jaring pengaman sosial yaitu sebesar Rp1,8 triliun," ujar Nanin.

Menurutnya, anggaran BTT tersebut salah satunya digunakan untuk membiayai program paket bantuan sosial (bansos) senilai Rp500.000 per paket bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Misteri Pembunuhan Gadis Dalam Kolam Terungkap, Ini Pelaku dan Motifnya )

Menurut Nanin, penyesuaian anggaran BTT intens dilakukan. Hingga kini, sudah lima kali pergeseran anggaran dilakukan yang disesuaikan dengan kondisi penanganan COVID-19 di Provinsi Jabar.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan pandemi berakhir. Di bidang kesehatan, pembelian kebutuhan penanganan COVID-19 terus berjalan. Di jaring pengaman sosial, data terus bergerak. Maka, kami harus menyesuaikan perencanaan anggaran dengan kondisi tersebut," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani mengatakan, pos terbesar anggaran BTT bidang kesehatan dimanfaatkan untuk pengadaan perlengkapan tes COVID-19, alat pelindung diri (APD), alat kesehatan, dan bahan habis pakai laboratorium. "Saat awal pandemi, permasalahan yang dihadapi adalah ketersediaan barang di pasaran dan tingginya harga barang," kata Berli.

Anggaran BTT bidang kesehatan juga dimanfaatkan untuk pemenuhan operasional pusat isolasi pasien COVID-19, baik pusat isolasi rumah sakit rujukan maupun non-rumah sakit.

Selain itu, anggaran BTT bidang kesehatan juga digunakan untuk meningkatkan kapasitas pengetesan (testing) uji usap (swab test) lewat metode polymerase chain reaction (PCR).

"Untuk mengejar standar WHO, kita melakukan swab test kepada 1 persen penduduk. Kami memerlukan mesin PCR dan perlengkapan tes seperti bahan habis pakai laboratorium," ujar dia.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)