Kisah Yoga Sugama, Jenderal Intelijen yang Berani Bisiki Soeharto Mundur dan Tak Melanjutkan Kekuasaan

Minggu, 02 Februari 2025 - 10:45 WIB
loading...
A A A
Yoga kemudian menyampaikan maksudnya tersebut ketika berada di pertemuan kecil di Jalan Cendana, Jakarta Pusat bersama Benny Moerdani dan Sudharmono.

Sayangnya, ketika itu Soeharto masih bersikeras untuk berkuasa. Membuat situasi sontak tegang dan timbul perdebatan antara kedua belah pihak.

Situasi itu secara langsung disaksikan Ibu Tien Soeharto yang kebetulan melintasi ruang pertemuan. Ibu Tien Soeharto diam-diam mengamati dan memberi isyarat cenderung mendukung Yoga.

Pada akhirnya, Soeharto tetap maju dan kembali memenangkan Pemilu 1988. Meski sempat bersitegang, Yoga masih menjadi salah satu orang kepercayaan Soeharto hingga tahun 1989.

Satu dekade berselang dan Soeharto masih duduk di puncak kekuasaan Indonesia. Namun, pada akhirnya apa yang dikhawatirkan Yoga terjadi pada awal 1998.

Aksi reformasi yang dilakukan ribuan mahasiswa yang diperburuk dengan krisis ekonomi membuat robohnya kekuasaan Orde Baru dan melahirkan sejarah baru. Gambaran inilah yang sebenarnya sangat dihindari oleh Yoga. Dia sangat tidak ingin Soeharto yang punya jasa besar justru harus dipandang buruk oleh masyarakat.
(jon)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2710 seconds (0.1#10.140)