Alasan 3 Kodim di Surabaya Dilebur, Dipimpin Pangdam Mayjen TNI Rudy Saladin
loading...
A
A
A
Dengan adanya satu Kodim Surabaya, diharapkan TNI AD akan semakin tangguh dan responsif dalam menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawabnya, baik di dalam negeri maupun dalam kerangka kerja sama internasional.
Setelah penggabungan, Kodim 0830 Surabaya akan berada di bawah komando Korem 084/Bhaskara Jaya, yang juga bertanggung jawab atas wilayah Surabaya.
Kodim 0830 Surabaya akan mengawasi seluruh wilayah Kota Surabaya, mencakup Kecamatan Benowo, Kecamatan Pakal, Kecamatan Semampir, Kecamatan Pabean Cantian, Kecamatan Tandes, Kecamatan Asemrowo, Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan Bubutan, serta Kecamatan Krembangan.
Dengan adanya satu Kodim, proses pengendalian wilayah akan menjadi lebih terpusat, memungkinkan TNI Angkatan Darat untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, penyatuan Kodim ini juga akan memperkuat peran Kodim dalam mendukung pembangunan dan menjaga keamanan di Surabaya.
Sebagai informasi, Kodim 0830 Surabaya Utara, Kodim 0831 Surabaya Timur, dan Kodim 0832 Surabaya Selatan masing-masing memiliki sejarah panjang dalam pelaksanaan tugasnya.
Kodim 0830 Surabaya Utara, yang sebelumnya dipimpin oleh seorang Kolonel, memiliki wilayah teritorial yang meliputi beberapa kecamatan di Kota Surabaya, dengan markas yang terletak di Jalan Gresik No.52, Kecamatan Krembangan.
Kodim 0831 Surabaya Timur sebelumnya beroperasi di wilayah Surabaya bagian timur, dengan Makodim yang berlokasi di Jalan Mulya Rejo Indah I No. 4, Kecamatan Tambaksari.
Sementara itu, Kodim 0832 Surabaya Selatan berfungsi di wilayah Surabaya bagian selatan, dengan kedudukan di bawah komando Korem 084/BJ. Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga Kodim ini menjadi bagian penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Surabaya.
Namun, setelah melalui proses evaluasi dan pertimbangan matang, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk menggabungkan ketiga Kodim ini menjadi satu kesatuan yang lebih besar, yaitu Kodim 0830 Surabaya.
Dengan demikian, seluruh wilayah Kota Surabaya kini berada di bawah satu komando yang lebih efisien dan terkoordinasi.
Proses likuidasi tiga Kodim di Surabaya bukanlah hal yang mudah. Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang. Dalam rangkaian upacara yang berlangsung pada 25 Januari 2025, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menyesuaikan struktur organisasi TNI AD dengan perkembangan zaman dan tantangan yang ada.
Setelah penggabungan, Kodim 0830 Surabaya akan berada di bawah komando Korem 084/Bhaskara Jaya, yang juga bertanggung jawab atas wilayah Surabaya.
Kodim 0830 Surabaya akan mengawasi seluruh wilayah Kota Surabaya, mencakup Kecamatan Benowo, Kecamatan Pakal, Kecamatan Semampir, Kecamatan Pabean Cantian, Kecamatan Tandes, Kecamatan Asemrowo, Kecamatan Sukomanunggal, Kecamatan Bubutan, serta Kecamatan Krembangan.
Dengan adanya satu Kodim, proses pengendalian wilayah akan menjadi lebih terpusat, memungkinkan TNI Angkatan Darat untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, penyatuan Kodim ini juga akan memperkuat peran Kodim dalam mendukung pembangunan dan menjaga keamanan di Surabaya.
Sebagai informasi, Kodim 0830 Surabaya Utara, Kodim 0831 Surabaya Timur, dan Kodim 0832 Surabaya Selatan masing-masing memiliki sejarah panjang dalam pelaksanaan tugasnya.
Kodim 0830 Surabaya Utara, yang sebelumnya dipimpin oleh seorang Kolonel, memiliki wilayah teritorial yang meliputi beberapa kecamatan di Kota Surabaya, dengan markas yang terletak di Jalan Gresik No.52, Kecamatan Krembangan.
Kodim 0831 Surabaya Timur sebelumnya beroperasi di wilayah Surabaya bagian timur, dengan Makodim yang berlokasi di Jalan Mulya Rejo Indah I No. 4, Kecamatan Tambaksari.
Sementara itu, Kodim 0832 Surabaya Selatan berfungsi di wilayah Surabaya bagian selatan, dengan kedudukan di bawah komando Korem 084/BJ. Seiring dengan berjalannya waktu, ketiga Kodim ini menjadi bagian penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Surabaya.
Namun, setelah melalui proses evaluasi dan pertimbangan matang, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk menggabungkan ketiga Kodim ini menjadi satu kesatuan yang lebih besar, yaitu Kodim 0830 Surabaya.
Dengan demikian, seluruh wilayah Kota Surabaya kini berada di bawah satu komando yang lebih efisien dan terkoordinasi.
Proses Likuidasi Kodim di Surabaya
Proses likuidasi tiga Kodim di Surabaya bukanlah hal yang mudah. Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang. Dalam rangkaian upacara yang berlangsung pada 25 Januari 2025, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menyesuaikan struktur organisasi TNI AD dengan perkembangan zaman dan tantangan yang ada.