Disekap di Myanmar, Eks Anggota DPRD Indramayu Minta Bantuan Presiden Prabowo

Jum'at, 17 Januari 2025 - 14:14 WIB
loading...
Disekap di Myanmar,...
Eks anggota DPRD Indramayu Robiin (kiri) bersama tiga WNI lainnya minta bantuan Presiden Prabowo Subianto karena disekap dan disiksa di Myanmar. Foto/Tangkapan Layar
A A A
INDRAMAYU - Eks anggota DPRD Indramayu Robi'in dan 3 temannya meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto untuk segera dipulangkan ke Indonesia. Mereka mengaku disekap dan disiksa selama dua tahun di Myanmar.

Dalam rekaman video yang viral memperlihatkan empat warga negara Indonesia (WNI) di Myanmar. Salah satu dari empat WNI tersebut adalah Robi'in, mantan anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019 dari Partai NasDem. Ia dilaporkan berangkat ke Myanmar pada September 2023.



Dalam video singkat 53 detik, Robi'in yang duduk di sebelah kiri itu mengungkapkan, bahwa mereka berasal dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Indramayu, Kalimantan, Bekasi, dan Semarang.

Mereka memohon bantuan Presiden Prabowo karena sudah tidak kuat lagi di Myanmar.



"Kepada bapak Prabowo Presiden baru kami, tolong kami pak di Myanmar pak, kami disekap dan disiksa pak. Tolong pak... tolong, kami disekap, disiksa, disetrum. Tolong pak, kami sudah tidak kuat di sini pak," ungkap Robi'in, dikutip Jumat (17/1/2025).

Terkait video yang beredar tersebut, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, Asep Kurniawan membenarkan bahwa salah satu dari empat WNI yang tampak dalam video itu adalah Robi'in, mantan anggota DPRD Indramayu.



Menurutnya, berdasarkan data identitas yang dilaporkan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), terdapat kesamaan antara wajah yang terlihat dalam video dengan foto Robi’in.

"Terkait video yang beredar, salah satu dari empat orang tersebut diduga warga Indramayu. Karena berdasarkan laporan kami ke Kemenlu dan BP2MI, terdapat kemiripan antara foto Robi'in dengan salah satu wajah di video tersebut," ujar Asep, saat di temui di kantornya, Jum'at (17/1/2025).

Dalam hal ini, Asep menyatakan, bahwa pihaknya kini terus berupaya memfasilitasi pemulangan Robi’in dengan melakukan koordinasi yang intens antara pemerintah pusat, daerah, serta keluarga korban.

“Kami sudah berkoordinasi dengan KBRI di Yangon, dan upaya pemulangan masih terus dilakukan. Kami berharap segera ada kabar baik untuk rencana pemulangan mereka,” kata Asep.

Di sisi lain, Asep menjelaskan, bahwa kondisi konflik dan ketidakstabilan keamanan yang terjadi di Myanmar merupakan tantangan signifikan dalam proses pemulangan.

“Wilayah tersebut merupakan daerah konflik, dan situasi di sana sangat dinamis. Kami berusaha sekuat tenaga bersama pihak berwenang, termasuk KBRI dan Kepolisian, untuk memulangkan mereka secepat mungkin,” jelas Asep.

Diberitakan sebelumnya, mantan anggota DPRD Indramayu, Robi'in diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dia pun sempat mengirimkan pesan minta tolong secara diam-diam melalui pesan singkat.

Pesan itu dikirim Robi'in kepada rekan sesama mantan anggota DPRD di Indramayu. Dalam pesan itu, Robi'in mengaku disekap di perbatasan Thailand-Myanmar.

Selain disekap, di sana dia juga mengalami penyiksaan. Robi'in sendiri merupakan warga Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Informasi yang diperoleh, Robi'in berangkat untuk mengadu nasib pada September 2023 lalu. Belakangan Robi'in justru menjadi korban TPPO.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.24)