Hubungan Gelap Residen Belanda dengan Putri Keraton Yogyakarta Bikin Pangeran Diponegoro Meradang

Minggu, 05 Januari 2025 - 08:03 WIB
loading...
A A A
Bahkan Pangeran Diponegoro langsung mengeluarkan catatan, dan mencatat peristiwa ini berbunyi "sesudah salat asar saya keluar rumah melihat ada gerombolan orang. Saya bertanya kepada seorang pembantu saya Ki Soban namanya. Soban apa yang terjadi kok banyak orang bergerombol? Orang dari luar Gusti utusan Patih akan membuat jalan. Saya panggil pembantu yang lain Mangunharjo. Apa yang terjadi Mangunharjo? Kenapa tidak memberi tahu saya? Cabut semua pancang itu!

Residen mendapat laporan bahwa pancang-pancang itu dicabut oleh pengikut Diponegoro. Lalu, Danurejo memerintahkan untuk memasang kembali pancang-pancang, dengan dikawal oleh pasukan Macanan, pasukan pengawal Kepatihan.

Sebaliknya, pengikut Diponegoro membalas mencabuti pancang-pancang yang baru ditanam. Oleh pengikut Diponegoro pancang tersebut diganti dengan tombak - tombak mereka.

Insiden pancang ini membuat konflik antara Smissaert - Danurejo, dengan Pangeran Diponegoro kian tinggi hingga melibatkan kekuatan bersenjata.
(rca)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2398 seconds (0.1#10.140)