6 Penambang Liar Emas Tewas Tertimbun
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kian marak di Kabupaten Kuansing, Riau . Kabar terakhir ada 6 penambang emas dinyatakan meninggal dunia.
"Ada enam korban jiwa dalam aktivitas penambangan emas ilegal," kata Kepala bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Sunarto di Pekanbaru, Riau, Selasa (1/9/2020). (Baca juga: Perlu Solusi untuk Penambang Kecil yang Mencemari Lingkungan )
Namun pihak kepolisian tidak menjelaskan kronologi kejadian. Bahkan dikabarkan lokasi penambangan emas milik oknum anggota Polri. Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto yang dikonfirmasi juga belum memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut. (Baca juga: Reaktif COVID-19, Pejabat Pemprov Riau Gagal Dilantik )
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi di Desa Serosah, Kecamatan Hulu Kuantan pada 28 Agustus 2020 lalu. Saat itu ada 8 penambang sedang mencari emas dengan melakukan penggalian terowongan. Namun tiba-tiba lokasi penambangan ambrol. Mereka pun terkubur dalam timbunan tanah. Sementara dua orang berhasil menyelamatkan diri.
Advokasi dari Ikatan Keluarga Kuantang Singingi (IKKS) di Pekanbaru, Maxsasai mengatakan, adanya peristiwa tersebut menandakan masih maraknya aktivitas penambangan emas ilegal. Dia meminta agar polisi mengusut tuntas.
"Adanya warga yang tewas saat aktivitas penambangan emas harus diusut tuntas," kata dia berharap.
Pemerintah Kabupaten Kuansing dan pihak kepolisian harus mencari solusi agar tidak ada praktik ilegal apalagi membahayakan nyawa orang lain. Dia mengatakan, para korban yang tewas merupakan warga luar Riau. "Polda Riau harus turun tangan, jangan cari pekerja, tapi cari cukongnya," kata dia.
Lihat Juga: Polisi Tembak Polisi, DPR Soroti Kabag Ops Polres Solok Selatan Tak Diborgol usai Tembak AKP Ryanto Ulil
"Ada enam korban jiwa dalam aktivitas penambangan emas ilegal," kata Kepala bidang (Kabid) Humas Polda Riau Kombes Sunarto di Pekanbaru, Riau, Selasa (1/9/2020). (Baca juga: Perlu Solusi untuk Penambang Kecil yang Mencemari Lingkungan )
Namun pihak kepolisian tidak menjelaskan kronologi kejadian. Bahkan dikabarkan lokasi penambangan emas milik oknum anggota Polri. Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto yang dikonfirmasi juga belum memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut. (Baca juga: Reaktif COVID-19, Pejabat Pemprov Riau Gagal Dilantik )
Informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi di Desa Serosah, Kecamatan Hulu Kuantan pada 28 Agustus 2020 lalu. Saat itu ada 8 penambang sedang mencari emas dengan melakukan penggalian terowongan. Namun tiba-tiba lokasi penambangan ambrol. Mereka pun terkubur dalam timbunan tanah. Sementara dua orang berhasil menyelamatkan diri.
Advokasi dari Ikatan Keluarga Kuantang Singingi (IKKS) di Pekanbaru, Maxsasai mengatakan, adanya peristiwa tersebut menandakan masih maraknya aktivitas penambangan emas ilegal. Dia meminta agar polisi mengusut tuntas.
"Adanya warga yang tewas saat aktivitas penambangan emas harus diusut tuntas," kata dia berharap.
Pemerintah Kabupaten Kuansing dan pihak kepolisian harus mencari solusi agar tidak ada praktik ilegal apalagi membahayakan nyawa orang lain. Dia mengatakan, para korban yang tewas merupakan warga luar Riau. "Polda Riau harus turun tangan, jangan cari pekerja, tapi cari cukongnya," kata dia.
Lihat Juga: Polisi Tembak Polisi, DPR Soroti Kabag Ops Polres Solok Selatan Tak Diborgol usai Tembak AKP Ryanto Ulil
(nth)