Puluhan Rumah Terendam Banjir Akibat Hujan Deras, Ratusan Warga Sukabumi Mengungsi
loading...
A
A
A
Genangan air menggenangi jalanan dan rumah-rumah warga. Akses jalan utama, seperti Cikutil-Bongpulus di Desa Banjaran Wetan, terputus total, membuat komunikasi dan mobilitas warga terganggu.
Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) setempat, Dede Hardi, mengonfirmasi bahwa banjir cukup parah dan telah menutupi sejumlah jalan.
"Sampai pukul 21.00, Cikutil-Bongpulus terputus, dan banyak rumah yang tergenang air. Kami bersama tim gabungan sedang berada di lokasi untuk melakukan evakuasi," kata Dede.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Puji Suska Utama, melaporkan bahwa beberapa titik di wilayah Bandung Selatan, terutama yang berada dekat aliran Sungai Citarum, kini terendam banjir.
“Ketinggian air rata-rata 50 hingga 60 sentimeter. Kami terus bekerja dengan tim untuk mengevakuasi warga dan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Namun, meski upaya evakuasi terus dilakukan, Uka mengungkapkan bahwa dia sendiri terjebak di daerah Cangkuang akibat banjir, dan pihaknya belum menerima laporan mengenai korban jiwa.
"Proses asesmen dan penanganan banjir masih berlangsung hingga malam hari. Belum ada laporan apa ada korban jiwa atau tidak," pungkasnya.
Pemerintah daerah dan BPBD terus berkoordinasi untuk meminimalisir dampak lebih lanjut dari banjir ini dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
Ketua Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) setempat, Dede Hardi, mengonfirmasi bahwa banjir cukup parah dan telah menutupi sejumlah jalan.
"Sampai pukul 21.00, Cikutil-Bongpulus terputus, dan banyak rumah yang tergenang air. Kami bersama tim gabungan sedang berada di lokasi untuk melakukan evakuasi," kata Dede.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Puji Suska Utama, melaporkan bahwa beberapa titik di wilayah Bandung Selatan, terutama yang berada dekat aliran Sungai Citarum, kini terendam banjir.
“Ketinggian air rata-rata 50 hingga 60 sentimeter. Kami terus bekerja dengan tim untuk mengevakuasi warga dan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman,” ujarnya.
Namun, meski upaya evakuasi terus dilakukan, Uka mengungkapkan bahwa dia sendiri terjebak di daerah Cangkuang akibat banjir, dan pihaknya belum menerima laporan mengenai korban jiwa.
"Proses asesmen dan penanganan banjir masih berlangsung hingga malam hari. Belum ada laporan apa ada korban jiwa atau tidak," pungkasnya.
Pemerintah daerah dan BPBD terus berkoordinasi untuk meminimalisir dampak lebih lanjut dari banjir ini dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.
(abd)