Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Tanggap Darurat Ditetapkan hingga 31 Desember 2024
loading...
A
A
A
FLORES TIMUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur menetapkan status tanggap darurat di wilayahnya setelah Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Minggu (3/11/2024) malam. Update terbaru, 10 meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
"Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status Tanggap Darurat sampai 31 Desember, SK dalam proses," kata Kabid KL Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Avi Halan dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024).
Sejauh ini BPBD Kabupaten Flores telah mendirikan tiga titik lokasi pengungsian. Pengungsiaan bertempat di Desa Konga, Desa Lewolaga, dan Desa Tietena.
"BPBD Kabupaten Flores Timur juga sudah menyiapkan mobil dapur umum dan menyalurkan mineral, kasur lipat dan selimut serta P3K," ungkapnya.
Dalam catatan BPBD Flores Timur, sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat bencana ini. Sementara warga terdampak mencapai 10.295 jiwa.
"Warga terdampak di Kecamatan Wulanggitang berjumlah 9.475 jiwa terdampak dan, Kecamatan Ile Bura dengan jumlah 816 jiwa terdampak. Sembilan orang meninggal dunia dalam pendataan," ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (4/11/2024).
"BNPB memantau populasi jiwa terdampak sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa," katanya.
Mereka yang terdampak berada di Kecamatan Wulanggitang yang terdiri dari enam desa yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Sementara, di kecamatan Ile Bura terdampak pada empat desa yaitu di Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita, sedangkan di Kecamatan Titehena berpengaruh pada empat desa, yaitu Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang dan Watowara.
"Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status Tanggap Darurat sampai 31 Desember, SK dalam proses," kata Kabid KL Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Avi Halan dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024).
Sejauh ini BPBD Kabupaten Flores telah mendirikan tiga titik lokasi pengungsian. Pengungsiaan bertempat di Desa Konga, Desa Lewolaga, dan Desa Tietena.
"BPBD Kabupaten Flores Timur juga sudah menyiapkan mobil dapur umum dan menyalurkan mineral, kasur lipat dan selimut serta P3K," ungkapnya.
Dalam catatan BPBD Flores Timur, sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat bencana ini. Sementara warga terdampak mencapai 10.295 jiwa.
"Warga terdampak di Kecamatan Wulanggitang berjumlah 9.475 jiwa terdampak dan, Kecamatan Ile Bura dengan jumlah 816 jiwa terdampak. Sembilan orang meninggal dunia dalam pendataan," ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (4/11/2024).
"BNPB memantau populasi jiwa terdampak sebanyak 2.734 KK atau 10.295 jiwa," katanya.
Mereka yang terdampak berada di Kecamatan Wulanggitang yang terdiri dari enam desa yaitu Desa Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klatanlo, Boru dan Boru Kedang. Sementara, di kecamatan Ile Bura terdampak pada empat desa yaitu di Desa Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riang Rita, sedangkan di Kecamatan Titehena berpengaruh pada empat desa, yaitu Desa Konga, Kobasoma, Bokang Wolomatang dan Watowara.