Siswa SLB di Gunungkidul Dipukuli Gurunya Pakai Tongkat Satpam
loading...
A
A
A
Setelah itu Mamad disuruh duduk di kursi dengan posisi tangan diletakkan di atas meja. Teman satunya juga diminta untuk melakukan hal serupa.
Tanpa berkata-kata terlebih dahulu, DRS langsung memukul Mamad menggunakan alat pemukul (tongkat) yang biasa dibawa petugas keamanan sekolah. Tak hanya sekali, beberapa kali siswa ini mendapat pukulan.
"Saya teriak-teriak sakit. Tapi terus dipukul," tambahnya.
Mamad mengaku tak mengetahui alasan dirinya bersama dengan temannya bernama Iwan dipukul. Karena tiba-tiba keduanya diminta masuk ke dalam ruangan tersebut.
Akibat penganiayaan tersebut, Mamad mengaku mengalami luka memar dan lebam di beberapa bagian tubuhnya. Sampai saat ini dia masih merasakan sakit di tubuh yang terkena pukulan.
Ayah korban, Wagimin mengaku sangat marah. Dia tidak terima dengan perlakuan keji guru yang diterima anaknya. Guru yang seharusnya menjadi pendidik dan melindungi anaknya justru menganiaya anaknya.
"Saya ingin guru itu diproses secara hukum. pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal," ujar Wagimin.
Tanpa berkata-kata terlebih dahulu, DRS langsung memukul Mamad menggunakan alat pemukul (tongkat) yang biasa dibawa petugas keamanan sekolah. Tak hanya sekali, beberapa kali siswa ini mendapat pukulan.
"Saya teriak-teriak sakit. Tapi terus dipukul," tambahnya.
Mamad mengaku tak mengetahui alasan dirinya bersama dengan temannya bernama Iwan dipukul. Karena tiba-tiba keduanya diminta masuk ke dalam ruangan tersebut.
Akibat penganiayaan tersebut, Mamad mengaku mengalami luka memar dan lebam di beberapa bagian tubuhnya. Sampai saat ini dia masih merasakan sakit di tubuh yang terkena pukulan.
Ayah korban, Wagimin mengaku sangat marah. Dia tidak terima dengan perlakuan keji guru yang diterima anaknya. Guru yang seharusnya menjadi pendidik dan melindungi anaknya justru menganiaya anaknya.
"Saya ingin guru itu diproses secara hukum. pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal," ujar Wagimin.
(shf)