Cabuli Santriwati, Bapak dan Anak Pengasuh Pesantren di Trenggalek Divonis 9 Tahun Penjara
loading...
A
A
A
Dalam amar putusannya, majelis hakim menegaskan bahwa perbuatan kedua terdakwa sangat tidak pantas dilakukan oleh pimpinan pesantren, yang seharusnya menjadi pelindung bagi para santri.
Berdasarkan hasil tes psikologi forensik, kedua terdakwa terdeteksi memiliki perilaku pedofilia, di mana mereka menunjukkan ketertarikan terhadap anak-anak yang baru memasuki masa pubertas.
Kasus ini menjadi perhatian luas di masyarakat, terutama mengingat posisi kedua terdakwa sebagai pengasuh pesantren yang seharusnya berperan sebagai pendidik dan pelindung bagi para santri.
Sebelumnya, Polres Trenggalek menetapkan kedua pengasuh pondok pesantren ini sebagai tersangka pencabulan 12 santriwati.
Dari keterangan tersangka, mereka tidak saling mengetahui aksi pencabulan yang dilakukan sejak 2021 hingga 2024.
Berdasarkan hasil tes psikologi forensik, kedua terdakwa terdeteksi memiliki perilaku pedofilia, di mana mereka menunjukkan ketertarikan terhadap anak-anak yang baru memasuki masa pubertas.
Kasus ini menjadi perhatian luas di masyarakat, terutama mengingat posisi kedua terdakwa sebagai pengasuh pesantren yang seharusnya berperan sebagai pendidik dan pelindung bagi para santri.
Sebelumnya, Polres Trenggalek menetapkan kedua pengasuh pondok pesantren ini sebagai tersangka pencabulan 12 santriwati.
Dari keterangan tersangka, mereka tidak saling mengetahui aksi pencabulan yang dilakukan sejak 2021 hingga 2024.
(shf)