Fakta-fakta Evakuasi 40 Korban Tambang Emas Runtuh di Solok, Korban Ditandu 8 Jam Dibungkus Sarung

Jum'at, 27 September 2024 - 17:57 WIB
loading...
Fakta-fakta Evakuasi...
Evakuasi 40 penambang tertimbun tambang emas runtuh di Nagari Sungai Abu, Hiliran Gumanti, Solok berlangsung dramatis. Korban harus ditandu selama 8 jam. Foto/Rus Akbar
A A A
SOLOK - Sebanyak 40 penambang tertimbun tambang emas runtuh di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Solok, Sumatera Barat. Korban yang ditemukan meninggal 15 orang, sisanya luka-luka tertimbun tambang runtuh.

Fakta-fakta Evakuasi 40 Korban Tambang Emas Runtuh di Solok, Korban Ditandu 8 Jam Dibungkus Sarung

Foto/Rus Akbar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar menyatakan, sebanyak 40 orang penambang emas tertimun longsor di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiiran Gumanti, Solok.



Rinciannya, 15 orang meninggal dunia, sementara itu 25 org masih dalam proses pencarian.

Proses evakuasi cukup sulit karena jauhnya lokasi dengan medan yang susah dijangkau. Sehingga para korban harus dievakuasi dengan cara ditandu selama 8 jam.



Korban dibungkus pakai kain sarung dan diikat dengan kayu sebesar lengan orang dewasa, kemudian diangkut dua orang.

“Benar mereka hanya bisa dievakuasi berjalan kaki selama 8 jam,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Irwan Effendi, Jumat (27/9/2024).



“Saat ini sudah lima orang korban meninggal sudah dievakuasi dan sudah diserahkan kepada keluarga korban,” lanjutnya.

Saat ini menurut informasi dari BPBD Solok, karena jaraknya sangat jauh, 10 korban meninggal lainnya masih tertahan di lokasi.

“Korban terdiri dari masyarakat sekitar lokasi dari Nagari-nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti,” ungkapnya.

Irwan juga mengatakan, lokasi musibah tidak dapat diakses oleh kendaraan dan hanya bisa ditempuh jalan kaki selama 8 jam dari pusat nagari atau akses yang bisa ditempuh kendaraan bermotor.

Lokasi tanah longsor berada pada lubang bekas galian tambang lama yang sudah ditinggalkan oleh penambang terdahulu.

Para korban terdiri masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan atau penambangan emas secara manual.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)