Terungkap! Ibu Keji di Medan Aniaya Anak Kandung Gegara Stiker Hilang di Sekolah
loading...
A
A
A
MEDAN - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Medan Sunggal, Kota Medan berinisial DT (38) resmi ditahan oleh Polrestabes Medan setelah aksinya menganiaya anak kandungnya, KGL (7), viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat DT memukuli putrinya yang masih duduk di bangku kelas satu sekolah dasar (SD) menggunakan ikat pinggang.
Kekerasan ini terungkap setelah seorang guru di sekolah KGL melihat bekas luka di tubuh siswi tersebut dan mendengar pengakuan korban bahwa ia dipukuli oleh ibunya. Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh pihak sekolah ke kepolisian.
“Kami sudah mengamankan ibu kandung korban,” ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan, Iptu Dearma Agustina Sinaga dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).
Aksi kekerasan tersebut diketahui terjadi di dalam rumah dan terekam jelas oleh kamera CCTV yang dipasang di lokasi. Video tersebut dengan cepat viral di media sosial, memicu kemarahan publik terhadap tindakan keji DT.
Terungkapnya kasus ini bermula dari teman korban yang menanyakan mengapa tubuh KGL tampak sakit. Sang anak menjawab dengan polos, “Abis dipukuli mami,” yang kemudian diunggah oleh pengguna media sosial dan menyebar luas.
Selain itu, disebutkan bahwa korban bukan satu-satunya anak yang mengalami kekerasan. Kakaknya juga mengalami nasib serupa, dan kini kedua anak tersebut tinggal bersama gurunya yang mengambil alih perawatan sementara.
“Guru yang melihat kondisi korban langsung melaporkan ke polisi. Korbannya ada dua, kakak dan adik. Sekarang mereka tinggal sama gurunya,” tambah Iptu Dearma.
Dari keterangan yang didapatkan, pelaku emosi lantaran stiker korban hilang saat di sekolah. “Hasil keterangan tersangka bahwa yang membuat jadi emosi, karena ada hilang stiker di sekolah,” paparnya.
Sebelumnya, seorang ibu di medan Sunggal tega menganiaya anak kandungnya yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) menggunakan ikat pinggang. Tindakan keji ini terungkap ketika teman si anak bertanya mengapa badannya terasa sakit.
Bahkan, saat diperiksa tubuh bagian belakang dalam keadaan membiru babak belur. Setelah itu guru korban melakukan pengecekkan, dan ditemukan jika punggung korban penuh dengan luka-luka dan lebam.
Merasa kasihan, sang guru melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Medan. Setelah mendapatkan laporan, petugas PPA Satreskrim Polrestabes Medan turun ke lokasi mengamankan terduka pelaku pada, Sabtu (21/9) untuk investigasi lebih lanjut.
Lihat Juga: Viral Anak Ditetapkan Jadi Tersangka Penyebaran Video Asusila, Polda Sumut: Mediasi Tak Tercapai Kesepakatan
Dalam video yang beredar, terlihat DT memukuli putrinya yang masih duduk di bangku kelas satu sekolah dasar (SD) menggunakan ikat pinggang.
Kekerasan ini terungkap setelah seorang guru di sekolah KGL melihat bekas luka di tubuh siswi tersebut dan mendengar pengakuan korban bahwa ia dipukuli oleh ibunya. Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh pihak sekolah ke kepolisian.
“Kami sudah mengamankan ibu kandung korban,” ujar Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan, Iptu Dearma Agustina Sinaga dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).
Aksi kekerasan tersebut diketahui terjadi di dalam rumah dan terekam jelas oleh kamera CCTV yang dipasang di lokasi. Video tersebut dengan cepat viral di media sosial, memicu kemarahan publik terhadap tindakan keji DT.
Terungkapnya kasus ini bermula dari teman korban yang menanyakan mengapa tubuh KGL tampak sakit. Sang anak menjawab dengan polos, “Abis dipukuli mami,” yang kemudian diunggah oleh pengguna media sosial dan menyebar luas.
Selain itu, disebutkan bahwa korban bukan satu-satunya anak yang mengalami kekerasan. Kakaknya juga mengalami nasib serupa, dan kini kedua anak tersebut tinggal bersama gurunya yang mengambil alih perawatan sementara.
“Guru yang melihat kondisi korban langsung melaporkan ke polisi. Korbannya ada dua, kakak dan adik. Sekarang mereka tinggal sama gurunya,” tambah Iptu Dearma.
Dari keterangan yang didapatkan, pelaku emosi lantaran stiker korban hilang saat di sekolah. “Hasil keterangan tersangka bahwa yang membuat jadi emosi, karena ada hilang stiker di sekolah,” paparnya.
Sebelumnya, seorang ibu di medan Sunggal tega menganiaya anak kandungnya yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) menggunakan ikat pinggang. Tindakan keji ini terungkap ketika teman si anak bertanya mengapa badannya terasa sakit.
Bahkan, saat diperiksa tubuh bagian belakang dalam keadaan membiru babak belur. Setelah itu guru korban melakukan pengecekkan, dan ditemukan jika punggung korban penuh dengan luka-luka dan lebam.
Merasa kasihan, sang guru melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Medan. Setelah mendapatkan laporan, petugas PPA Satreskrim Polrestabes Medan turun ke lokasi mengamankan terduka pelaku pada, Sabtu (21/9) untuk investigasi lebih lanjut.
Lihat Juga: Viral Anak Ditetapkan Jadi Tersangka Penyebaran Video Asusila, Polda Sumut: Mediasi Tak Tercapai Kesepakatan
(ams)