Karier Militer Letjen TNI Edy Rahmayadi, Calon Gubernur Sumut Incumbent yang Pernah Jabat Pangkostrad
loading...
A
A
A
Karier militer Edy Rahmyadi semakin bersinar ketika ditunjuk menjadi Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) I Kostrad pada 2014, sekaligus menambah bintang di pundaknya menjadi Mayjen TNI. Setahun kemudian, Edy mendapat kepercayaan Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, tempat dia banyak menjalani karier kemiliterannya.
Puncak karier Edy Rahmayadi ketika ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) periode 2015-2018 dan mengantarkannya menyandang pangkat jenderal bintang tiga (Letjen TNI). Kala itu, Edy menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang dimutasi menjadi KSAD.
Pada 2017, Edy memutuskan pensiun dini dari TNI. Keputusan pensiun dini Edy adalah dalam rangka ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Utara 2018.
Mutasi itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditandatangani tanggal 4 Januari 2018. Letjen TNI Edy Rahmayadi yang sebelumnya menjabat Pangkostrad menempati jabatan baru sebagai perwira tinggi Mabes TNI AD dalam rangka pensiun dini.
Meski pensiun dari dunia militer, Edy tetap aktif berorganisasi. Dia terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020 mengalahkan Moeldoko dan Eddy Rumpoko yang menjadi pesaing terberatnya untuk merebut kursi menjadi orang nomor 1 di PSSI.
Edy rupanya melenggang ke dunia politik. Dia maju menjadi Gubernur Sumatera Utara pada tahun 2018 saat Pilkada Sumut 2018. Saat itu, dia masih menjabat sebagai Ketum PSSI.
Namun pada awal 2019, dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ktum PSSI. Edy pun fokus untuk mengemban amanah sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Puncak karier Edy Rahmayadi ketika ditunjuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) periode 2015-2018 dan mengantarkannya menyandang pangkat jenderal bintang tiga (Letjen TNI). Kala itu, Edy menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang dimutasi menjadi KSAD.
Pada 2017, Edy memutuskan pensiun dini dari TNI. Keputusan pensiun dini Edy adalah dalam rangka ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Utara 2018.
Mutasi itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia yang ditandatangani tanggal 4 Januari 2018. Letjen TNI Edy Rahmayadi yang sebelumnya menjabat Pangkostrad menempati jabatan baru sebagai perwira tinggi Mabes TNI AD dalam rangka pensiun dini.
Meski pensiun dari dunia militer, Edy tetap aktif berorganisasi. Dia terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020 mengalahkan Moeldoko dan Eddy Rumpoko yang menjadi pesaing terberatnya untuk merebut kursi menjadi orang nomor 1 di PSSI.
Baca Juga
Edy rupanya melenggang ke dunia politik. Dia maju menjadi Gubernur Sumatera Utara pada tahun 2018 saat Pilkada Sumut 2018. Saat itu, dia masih menjabat sebagai Ketum PSSI.
Namun pada awal 2019, dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ktum PSSI. Edy pun fokus untuk mengemban amanah sebagai Gubernur Sumatera Utara.
(kri)