Kisah Jenderal Kopassus Sintong Panjaitan Nyaris Ditombak Suku Pedalaman Papua, Lolos Berkat Pesan Pastor

Jum'at, 13 September 2024 - 07:42 WIB
loading...
Kisah Jenderal Kopassus...
Letjen TNI (Purn) Sintong Hamonangan Panjaitan nyaris kehilangan nyawa dalam operasi berbahaya di pedalaman Papua. Ia selamat karena teringat pesan pastor. Foto/Ist
A A A
JENDERAL Kopassus Sintong Hamonangan Panjaitan nyaris kehilangan nyawa dalam sebuah operasi berbahaya di kawasan pedalaman Papua yang belum terjamah kala itu.

Jika bukan karena teringat pesan seorang pastor, maka Letjen TNI (Purn)Sintong Panjaitan mungkin sudah gugur dalam peristiwa mendebarkan tersebut.



Peristiwa ini terjadi ketika sineas Prancis, Pierre Dominique Gaisseau, meminta izin kepada Pangdam XVII/Tjendrawasi Brigjen Sarwo Edhie Wibowo untuk membuat film antropologi tentang suku pedalaman Papua.

Sebelumnya, Gaisseau sukses membuat film dokumenter bertajuk Sky Above and Mud Beneath, yang menjadi dokumenter pertama peraih Piala Oscar.

Namun, kepergian ke Lembah X di pedalaman Papua menjadi perjalanan yang sangat menegangkan.

Apalagi pada 1961, Michael Rockefeller, putra Gubernur New York Nelson Rockefeller tewas di wilayah tersebut. Dugaan kuat menyebut bahwa Rockefeller menjadi korban praktik kanibalisme oleh suku terasing di Papua.



Michael Rockefeller bersama antropolog Belanda Rene Wassing dan dua pemandu lokal semula menumpang kano untuk membuat dokumenter Suku Asmat. Namun kano terbalik dan mereka terapung di lautan. Michael Rockefeller memilih berenang ke tepi.

Ketika Rene berhasil disematkan keesokan harinya, keberadaan Michael Rockefeller tak pernah ditemukan. Pencarian baik dari udara maupun darat akhirnya menemukan potongan kakinya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)