Pipis Sembarangan, Balita di Malang Tewas Diinjak Ayah Tiri

Kamis, 31 Oktober 2019 - 18:32 WIB
Pipis Sembarangan, Balita di Malang Tewas Diinjak Ayah Tiri
Pipis Sembarangan, Balita di Malang Tewas Diinjak Ayah Tiri
A A A
SURABAYA - Misteri kematian balita asal Kota Malang berinisial AA (3) dengan tubuh penuh luka dan lebam akhirnya terkuak. Diduga, AA dibunuh ayah tirinya , Egy Age Anwar (36).

Dihadapan penyidik kepolisian, Egy mengakui melakukan telah melakukan kekerasan hingga korban meninggal dunia. (Baca juga: Balita di Malang Tewas Penuh Luka, Ayah Tiri Sebut Tenggelam di Kamar Mandi)

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, dari hasil temuan penyidik, pelaku mengakui modus melakukan kekerasan terhadap korban hingga meninggal dunia karena korban buang air sembarang yang membuat pelaku emosi.

Pelaku melakukan kekerasan dengan alasan ingin memberikan pelajaran dengan cara menginjak sebanyak dua kali yaitu punggung dan perut. "Pelaku mengakui telah membakar kaki korban dengan alasan korban menggigil," kata Barung, Kamis (31/10/2019).

Dari hasil autopsi ditemukan ada luka robek di lambung korban hingga mengalami perdarahan. Kuat dugaan akibat alami tekanan yang sangat keras. Terkait pendarahan tersebut, saat ini masih didalami apakah itu akibat pukulan tangan kosong, atau dengan alat atau benda tumpul.

"Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan antar saksi untuk pendalaman. Kami sudah melakukan penahanan (Egy Age Anwar)" tandas Barung. (Baca juga: Mayat Bayi 3 Bulan Ditemukan Penuh Luka di Pancoran Mas)

Sebelumnya diberitakan, AA ditemukan tewas di rumahnya di Kompleks Tlogowaru Indah D14, Kota Malang. Korban sebelumnya dilaporkan oleh Egy Age Anwar meninggal karena tenggelam di bak mandi rumahnya.

Kecurigaan muncul ketika keluarga hendak memandikan jenazah Agnes, ditemukan beberapa luka diduga bekas penganiayaan di tubuhnya. Akhirnya, keluarga melaporkan hal itu ke Polsek Tajinan. (Baca juga: Mayat Bayi Dikerubungi Kucing Hebohkan Warga Pondok Aren)
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3343 seconds (0.1#10.140)