Ini Hasil Autopsi Gadis Baduy yang Tewas Dibunuh dan Diperkosa
A
A
A
SERANG - Terdapat tanda-tanda bekas kekerasan di bagian alat vital pada jenazah gadis baduy Sw (13) yang tewas di dalam gubuknya. Tanda tersebut diketahui setelah tim dokter Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKFM) Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara (RSDP) Serang melakukan autopsi.
"Hasil pemeriksaan sementara memang ada tanda-tanda kekerasan pada kelamin akibat benda tumpul," kata Kepala IKFM RSDP dr. Budi Suhendar, Senin (2/9/2019).
Selain itu, terdapat luka bekas senjata tajam di bagian kepala, bahu dan lengan akibat benda tajam. Bahkan lengan korban nyaris putus.
Korban oleh pihak keluarga sudah dimakamkan pada Sabtu (31/8/2019) malam di pemakaman umum di Kampung Karakhal, Desa kanekes, Kecamatan Leuwidamar. (Baca: Gadis Baduy Tewas Diperkosa, Pimpinan Adat Sebut Perbuatan Setan).
Sebelumnya, Kapolres Lebak AKBP Dani Arianto pada saat dihubungi SINDOnews hari Sabtu (31/8/2019) mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara sebilah golok milik orang tua korban hilang dan meninggalkan sarung goloknya saja. Diduga, pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan golok tersebut.
"Memang dari hasil olah TKP, golok milik orang tua korban yang digunakan sehari-hari untuk berkebun hilang. Hanya ada sarungnya saja, itu yang menjadi barang bukti," kata Dani.
Kapolres menduga bahwa korban sebelum dihabisi nyawanya diperkosa terlebih dahulu. Apalagi ditemukan cairan sperma di alat kelamin korban.
"Hasil pemeriksaan sementara memang ada tanda-tanda kekerasan pada kelamin akibat benda tumpul," kata Kepala IKFM RSDP dr. Budi Suhendar, Senin (2/9/2019).
Selain itu, terdapat luka bekas senjata tajam di bagian kepala, bahu dan lengan akibat benda tajam. Bahkan lengan korban nyaris putus.
Korban oleh pihak keluarga sudah dimakamkan pada Sabtu (31/8/2019) malam di pemakaman umum di Kampung Karakhal, Desa kanekes, Kecamatan Leuwidamar. (Baca: Gadis Baduy Tewas Diperkosa, Pimpinan Adat Sebut Perbuatan Setan).
Sebelumnya, Kapolres Lebak AKBP Dani Arianto pada saat dihubungi SINDOnews hari Sabtu (31/8/2019) mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara sebilah golok milik orang tua korban hilang dan meninggalkan sarung goloknya saja. Diduga, pelaku menghabisi nyawa korban menggunakan golok tersebut.
"Memang dari hasil olah TKP, golok milik orang tua korban yang digunakan sehari-hari untuk berkebun hilang. Hanya ada sarungnya saja, itu yang menjadi barang bukti," kata Dani.
Kapolres menduga bahwa korban sebelum dihabisi nyawanya diperkosa terlebih dahulu. Apalagi ditemukan cairan sperma di alat kelamin korban.
(nag)