Inovasi Energi Terbarukan untuk Budidaya Lobster Jadi Masa Depan Warga Sawarna

Rabu, 11 September 2024 - 18:41 WIB
loading...
Inovasi Energi Terbarukan...
Pembudidaya lobster dari Kampung Leles, Desa Sawarna Alit. Foto/Istimewa
A A A
LEBAK - Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten kini menjadi saksi sebuah inovasi penting yang menggabungkan teknologi energi terbarukan dengan budidaya lobster. Inisiatif ini diharapkan mendukung pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Program ini merupakan bagian dari Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM), didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kolaborasi ini melibatkan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan Pascasarjana Universitas Darma Persada dengan fokus pada energi terbarukan. Tim ini dipimpin Diajeng Reztrianti, bersama Dhistianti Mei R. dan Aep Saepul Uyun yang melibatkan tiga mahasiswa.



“Tujuan kami adalah meningkatkan efisiensi produksi budidaya lobster serta memperkuat fondasi keberlanjutan lingkungan dalam praktik perikanan,” ujar Ketua Tim Pengabdi Diajeng Reztrianti dalam keterangannya, Rabu (11/9/2024).

Inovasi Energi Terbarukan untuk Budidaya Lobster Jadi Masa Depan Warga Sawarna


Untuk mendukung budidaya lobster, tim memasang solar panels 1200 Wp lengkap dengan inverter hybrid dan baterai penyimpanan 200Ah pada kolam percontohan berukuran 2,5 m x 5,40 m. Meskipun baru diluncurkan pada Agustus 2024.

Diharapkan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya produksi dalam jangka panjang.

“Kami optimistis bahwa penggunaan energi terbarukan ini membantu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan para pembudidaya,” tambah Dosen FE Unkris Dhistianti Mei R.

Penerapan energi terbarukan ini juga diharapkan dapat membantu para pembudidaya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada penghasilan mereka.

Dosen Universitas Dharma Persada Aep Saepul Uyun mengatakan, energi yang dihasilkan dari solar panels mampu menjalankan alat-alat utama seperti aerator, pompa air, dan sistem pencahayaan.

Selain mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, penerapan teknologi ini juga mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari proses budidaya konvensional.

“Inisiatif ini juga berpotensi meningkatkan perekonomian lokal dengan menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat pendapatan masyarakat,” kata Aep.

Pelatihan mengenai energi terbarukan terus diberikan kepada pembudidaya, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya praktik berkelanjutan. Program inovatif ini menjadi langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Desa Sawarna dan sektor perikanan Indonesia.

Dengan dukungan dari universitas, pemerintah, dan masyarakat setempat, program ini menjadi contoh nyata bahwa teknologi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan, menciptakan dampak positif bagi ekonomi biru.

”Partisipasi semua pihak akan memastikan keberhasilan program ini dan masa depan yang lebih hijau bagi industri perikanan,” paparnya.

Alit, salah satu pembudidaya lobster di Kampung Leles, Desa Sawarna, merasakan langsung manfaat dari penggunaan solar panels.

“Dengan adanya tenaga surya, kami tidak lagi khawatir dengan pemadaman listrik yang sering terjadi. Kami yakin produksi lobster kami akan meningkat,” jelasnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5482 seconds (0.1#10.140)