Gagal Usung Calon di Pilwalkot Solo, PKS Dalam Dilema

Kamis, 27 Agustus 2020 - 05:04 WIB
loading...
Gagal Usung Calon di...
ILustrasi pilkada. Foto/Dok
A A A
SOLO - Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) kini dalam dilema setelah gagal mengusung calon dalam Pemilihan Wali Kota ( Pilwalkot) Solo .

Mereka belum menentukan sikap setelah hanya terdapat dua pasangan calon yang kemungkinan bakal maju, yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP dan pasangan calon independent, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo). (Baca juga: PKS Bangun Koalisi Lawan Gibran, Sejumlah Sosok Siap Jadi Penantang )

“PKS dalam dilema, karena mau mengajukan calon sebagaimana amanah Musda tetapi terbentur jumlah kursi. Harus koalisi ternyata tidak bisa terbentuk karena semua partai sudah gabung ke Mas Gibran dan Pak Teguh,” kata Ketua DPD PKS Kota Solo, Abdul Ghofar Ismail, Rabu (26/8/2020). Pihaknya dilematis dalam menentukan sikap. Sehingga membutuhkan waktu agar tidak gegabah mengambil keputusan. (Baca juga: Tukang Jahit Tantang Putra Presiden Joko Widodo di Pilkada Kota Solo )

Dalam beberapa waktu terakhir, pihaknya mencoba menyerap aspirasi dan jajak pendapat mulai struktur tingkat kecamatan, ranting, kader, dan simpul simpul massa PKS, terkait masukan dalam pengambilan keputusan.

Sejauh ini PKS belum bisa menyampaikan sikapnya, termasuk kemungkinan bersikap netral dalam Pilwalkot Solo. Hasil jajak pendapat dan serap aspirasi akan disampaikan ke DPW PKS Jawa Tengah maupun DPP PKS.

Sehingga harapannya, DPW dan DPP PKS yang memutuskan setelah memiliki gambaran yang jelas masyarakat di tingkat bawah, utamanya pemilih PKS.

Sebelumnya. PKS berupaya agar bisa mengusung calon. Bahkan nama nama calon dari internal dan eksternal juga sudah didapatkan. Dalam perkembangannya, PKS juga melakukan komunikasi dengan partai lainnya.

Bahkan ketika semua partai ternyata ditentukan oleh DPP, pihaknya juga telah meminta kepada DPP PKS untuk gerilya lobi-lobi di tingkat pusat. “Lobi lobinya sudah Jakarta bukan lagi Solo karena ada Mas Gibran, putranya Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo),” kata dia.

Biasanya dulu, calon diusulkan dari bawah ke atas. Namun di Solo saat ini dari atas ke bawah.

Saat ditanya terkait kualitas demokrasi di Solo dengan majunya pasangan Gibran-Teguh dan pasangan Bajo, Abdul Ghofar Ismail enggan berkomentar banyak.

Sebagai partai politik, pihaknya meminta maaf kepada masyarakat karena PKS tidak bisa mengusung kapalnya. Dia juga enggan berkomentar terkait pasangan Bajo yang melenggang dalam Pilwalkot Solo dan bakal melawan Gibran.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2588 seconds (0.1#10.140)