Prihatin Warga Pesisir Kekeringan, Kodim 1422 Maros Bagikan Air Bersih
loading...
A
A
A
MAROS - Kesulitan air bersih yang dialami warga Kabupaten Maros di wilayah pesisir direspons Kodim 1422 Maros. Bekerja sama dengan BPBD dan pihak terkait, Kodim 1422 menyalurkan 8.000 liter air bersih kepada warga.
Bantuan air bersih diserahkan kepada warga setiap dua hari sekali. Hari ini, Rabu (26/8/2020), bantuan air bersih diserahkan di Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros.
Komandan Kodim 1422 Maros, Letkol Inf Budi Rahman mengatakan, bagi-bagi air bersih ini merupakan salah satu bentuk sinergitas untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang sedang krisis air bersih.
"Karena meski lingkungan kita dikelilingi air, tapi air payau tak bisa digunakan oleh masyarakat. Sehingga penyaluran ini wujud hadir pemerintah turun ke lapangan," katanya.
Lebih lanjut kata Budi, bantuan air bersih yang disalurkan setiap dua hari sekali ini sebagai wujud keprihatinan mereka terhadap apa yang dialami masyarakat.
"Kami merasa prihatin dengan kondisi ini, sehingga memang harus dipikirkan bersama solusi apa yang harus dilakukan. Karena Maros ini tidak jauh dari Kota Makassar tapi masih ada kondisi seperti ini," katanya.
"Kita salurkan air bersih dua hari sekali. Belum lagi akses jalan tidak ada sehingga harus melintasi pematang sawah," sambung Budi Rahman.
Dia berharap ke depan ada solusi yang bisa dihadirkan untuk persoalan krisis air bersih ini, sehingga tak terulang di tahun-tahun mendatang. Seperti menghadirkan sistem penyaringan atau penyulingan air atau program lainnya.
Bantuan air bersih diserahkan kepada warga setiap dua hari sekali. Hari ini, Rabu (26/8/2020), bantuan air bersih diserahkan di Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros.
Komandan Kodim 1422 Maros, Letkol Inf Budi Rahman mengatakan, bagi-bagi air bersih ini merupakan salah satu bentuk sinergitas untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang sedang krisis air bersih.
"Karena meski lingkungan kita dikelilingi air, tapi air payau tak bisa digunakan oleh masyarakat. Sehingga penyaluran ini wujud hadir pemerintah turun ke lapangan," katanya.
Lebih lanjut kata Budi, bantuan air bersih yang disalurkan setiap dua hari sekali ini sebagai wujud keprihatinan mereka terhadap apa yang dialami masyarakat.
"Kami merasa prihatin dengan kondisi ini, sehingga memang harus dipikirkan bersama solusi apa yang harus dilakukan. Karena Maros ini tidak jauh dari Kota Makassar tapi masih ada kondisi seperti ini," katanya.
"Kita salurkan air bersih dua hari sekali. Belum lagi akses jalan tidak ada sehingga harus melintasi pematang sawah," sambung Budi Rahman.
Dia berharap ke depan ada solusi yang bisa dihadirkan untuk persoalan krisis air bersih ini, sehingga tak terulang di tahun-tahun mendatang. Seperti menghadirkan sistem penyaringan atau penyulingan air atau program lainnya.