5 Ribu Pelaku UMKM DIY Disasar Kredit Lunak Tanpa Jaminan
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Pemda DIY bersama BPD DIY berusaha mengangkat pelaku usaha kecil menengah mikro (UMKM) . Saat ini anggaran sebesar Rp20 miliar disiapkan untuk pemberian kredit tanpa agunan kepada 5 ribu pelaku UMKM di DIY.
Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rahmad menjelaskan, program ini merupakan program dengan nama Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PEDE).
Program ini diperuntukkan bagi kelompok usaha produktif mikro baik perseorangan maupun kelompok.
Bagi masing-masing pelaku usaha ekonomi produktif bisa mengajukan pinjaman kredit tanpa jaminan sebesar Rp2,5 juta.
"Kami berikan bunga efektif 3 persen satu tahun tanpa agunan," terangnya dalam peluncuran PEDE di kawasan PT Widodo Makmur Unggas (WMU) di Semanu, Gunungkidul, Selasa (25/8/2020).
Dijelaskannya, masyarakat yang bisa mengakses adalah masyarakat yang memiliki usaha kecil di bidang pertanian, perikanan, makanan dan usaha lainnya.
Diharapkan, dengan program ini masyarakat pra sejahtera bisa berusaha sehingga meningkatkan ekonomi keluarga.
"Pandemi COVID-19 ini juga menjadi alasan sehingga perlu ada upaya mengungkit usaha kerakyatan," katanya.
Menurut rencana, untuk tahap awal ini sebanyak 5 ribu debitur menjadi target mendapatkan penguatan modal.
Ke depan jumlah penerima manfaat akan terus bertambah sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rahmad menjelaskan, program ini merupakan program dengan nama Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PEDE).
Program ini diperuntukkan bagi kelompok usaha produktif mikro baik perseorangan maupun kelompok.
Bagi masing-masing pelaku usaha ekonomi produktif bisa mengajukan pinjaman kredit tanpa jaminan sebesar Rp2,5 juta.
"Kami berikan bunga efektif 3 persen satu tahun tanpa agunan," terangnya dalam peluncuran PEDE di kawasan PT Widodo Makmur Unggas (WMU) di Semanu, Gunungkidul, Selasa (25/8/2020).
Dijelaskannya, masyarakat yang bisa mengakses adalah masyarakat yang memiliki usaha kecil di bidang pertanian, perikanan, makanan dan usaha lainnya.
Diharapkan, dengan program ini masyarakat pra sejahtera bisa berusaha sehingga meningkatkan ekonomi keluarga.
"Pandemi COVID-19 ini juga menjadi alasan sehingga perlu ada upaya mengungkit usaha kerakyatan," katanya.
Menurut rencana, untuk tahap awal ini sebanyak 5 ribu debitur menjadi target mendapatkan penguatan modal.
Ke depan jumlah penerima manfaat akan terus bertambah sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.