7 Fakta Menarik Sumpah Pocong Saka Tatal yang Bikin Heboh
loading...
A
A
A
CIREBON - Prosesi sumpah pocong kembali menarik perhatian masyarakat, terutama ketika dilakukan oleh Saka Tatal, seorang mantan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky.
Ritual ini berlangsung di Padepokan Agung Amparan Jati, Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Berikut adalah tujuh fakta menarik mengenai sumpah pocong Saka Tatal yang wajib Anda ketahui:
Sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal bukanlah tanpa alasan. Ia memilih ritual ini sebagai bentuk pembuktian bahwa dirinya tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan yang menimpa dirinya.
Menurut pengakuan Saka, sumpah pocong ini merupakan satu-satunya cara yang ia yakini mampu meyakinkan publik bahwa ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Alhamdulillah, lega. Dari dulu Saka tuh kesel banyak orang menyudutkan bahwa Saka itu pelakunya," ujar Saka usai menjalani sumpah pocong.
Sumpah pocong menjadi pilihan terakhir bagi Saka untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa dirinya bukan pelaku kejahatan yang dituduhkan.
Proses sumpah pocong ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat sekitar, tetapi juga media. Sejak awal, prosesi ini telah mengundang kerumunan warga yang ingin menyaksikan langsung jalannya ritual.
Padepokan Agung Amparan Jati pun dipadati oleh warga yang penasaran dengan sumpah pocong Saka Tatal.
"Saka harus ngomong kaya gimana sih buat semua orang percaya bahwa Saka tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan," ujar Saka Tatal.
Kerumunan warga tersebut menunjukkan betapa besarnya perhatian publik terhadap kasus ini dan ritual sumpah pocong yang jarang terjadi.
Sebelum sumpah pocong dimulai, Saka Tatal menjalani serangkaian ritual persiapan yang melibatkan mandi suci oleh pihak padepokan.
Setelah itu, ia dibalut dengan kain kafan yang telah disediakan, disertai dengan taburan bunga tujuh rupa sebagai simbolik dari sesajen yang digunakan dalam ritual ini.
"Yakin, Saka yakin," ucap Saka Tatal saat berbaring di atas kain kafan sebelum diikat seperti mayat.
Prosesi ini memperlihatkan betapa seriusnya Saka dalam menjalani sumpah pocong ini, dengan harapan besar bahwa kejujurannya akan diterima oleh masyarakat.
Pihak padepokan kemudian meminta Saka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai pengesahan bahwa sumpah pocong ini berlangsung dengan penuh kejujuran.
Sumpah pocong ini merupakan bentuk sumpah yang paling tinggi dalam tradisi Islam, di mana seseorang berani bersumpah atas nama Allah bahwa dirinya tidak bersalah.
Dalam konteks ini, Saka berharap sumpah pocongnya akan memberikan efek besar pada pandangan publik terhadap kasusnya.
Awalnya, sumpah pocong ini dimaksudkan sebagai respons terhadap pernyataan dari Rudiana, yang sebelumnya juga siap disumpah pocong untuk membuktikan bahwa Eki adalah anaknya.
Namun, Saka Tatal memutuskan untuk memperluas makna sumpah pocong ini, dengan tujuan membersihkan namanya dari tuduhan pembunuhan yang selama ini melekat.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya bukan pelaku pembunuhan itu," tegas Saka Tatal.
Dengan melakukan sumpah pocong ini, Saka ingin membuka lembaran baru dalam hidupnya, terbebas dari stigma negatif yang selama ini mengikutinya.
Meskipun sumpah pocong ini dihadiri oleh banyak orang, ada satu pihak yang dinanti-nantikan namun tidak hadir, yakni Iptu Rudiana.
Kuasa hukum Saka Tatal sebelumnya sudah mengundang Rudiana untuk ikut serta dalam sumpah pocong ini, namun hingga hari Jumat siang, belum ada konfirmasi dari pihak Rudiana mengenai kehadirannya.
Ketidakhadiran Rudiana dalam sumpah pocong ini menimbulkan tanda tanya besar bagi publik. Apakah ketidakhadirannya menunjukkan sesuatu? Atau sekadar alasan lain yang belum terungkap?
Sumpah pocong yang dilakukan oleh Saka Tatal ini tidak hanya menjadi topik perbincangan di tingkat lokal, tetapi juga menyebar luas di media sosial.
Banyak netizen yang memberikan komentar dan pendapat mereka mengenai kasus ini, baik yang mendukung maupun yang meragukan.
Bagi sebagian besar masyarakat, sumpah pocong dianggap sebagai langkah ekstrem yang menunjukkan bahwa seseorang sangat yakin dengan kebenaran yang dipegangnya.
Dalam kasus Saka Tatal, sumpah pocong ini menjadi momen krusial yang bisa mengubah persepsi publik terhadap dirinya.
Sumpah pocong Saka Tatal bukan sekadar ritual biasa, melainkan sebuah upaya dramatis untuk membuktikan ketidakbersalahannya dalam kasus pembunuhan yang menimpa dirinya.
Dengan tujuh fakta di atas, kita dapat melihat betapa kompleksnya proses sumpah pocong ini dan dampaknya terhadap opini publik.
Dalam konteks ini, sumpah pocong tidak hanya menjadi alat untuk mencari keadilan, tetapi juga sebuah simbol perjuangan untuk membersihkan nama baik.
Ritual ini berlangsung di Padepokan Agung Amparan Jati, Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Berikut adalah tujuh fakta menarik mengenai sumpah pocong Saka Tatal yang wajib Anda ketahui:
1. Sumpah Pocong sebagai Bukti Ketidakbersalahan
Sumpah pocong yang dilakukan Saka Tatal bukanlah tanpa alasan. Ia memilih ritual ini sebagai bentuk pembuktian bahwa dirinya tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan yang menimpa dirinya.
Menurut pengakuan Saka, sumpah pocong ini merupakan satu-satunya cara yang ia yakini mampu meyakinkan publik bahwa ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Alhamdulillah, lega. Dari dulu Saka tuh kesel banyak orang menyudutkan bahwa Saka itu pelakunya," ujar Saka usai menjalani sumpah pocong.
Sumpah pocong menjadi pilihan terakhir bagi Saka untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa dirinya bukan pelaku kejahatan yang dituduhkan.
2. Prosesi yang Mengundang Perhatian Publik
Proses sumpah pocong ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat sekitar, tetapi juga media. Sejak awal, prosesi ini telah mengundang kerumunan warga yang ingin menyaksikan langsung jalannya ritual.
Padepokan Agung Amparan Jati pun dipadati oleh warga yang penasaran dengan sumpah pocong Saka Tatal.
"Saka harus ngomong kaya gimana sih buat semua orang percaya bahwa Saka tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan," ujar Saka Tatal.
Kerumunan warga tersebut menunjukkan betapa besarnya perhatian publik terhadap kasus ini dan ritual sumpah pocong yang jarang terjadi.
3. Dimulai dengan Mandi dan Kain Kafan
Sebelum sumpah pocong dimulai, Saka Tatal menjalani serangkaian ritual persiapan yang melibatkan mandi suci oleh pihak padepokan.
Setelah itu, ia dibalut dengan kain kafan yang telah disediakan, disertai dengan taburan bunga tujuh rupa sebagai simbolik dari sesajen yang digunakan dalam ritual ini.
"Yakin, Saka yakin," ucap Saka Tatal saat berbaring di atas kain kafan sebelum diikat seperti mayat.
Prosesi ini memperlihatkan betapa seriusnya Saka dalam menjalani sumpah pocong ini, dengan harapan besar bahwa kejujurannya akan diterima oleh masyarakat.
4. Adzan dan Syahadat
Setelah dibalut dengan kain kafan, adzan dikumandangkan di depan Saka Tatal, sebagai bagian dari ritual sakral ini.Pihak padepokan kemudian meminta Saka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai pengesahan bahwa sumpah pocong ini berlangsung dengan penuh kejujuran.
Sumpah pocong ini merupakan bentuk sumpah yang paling tinggi dalam tradisi Islam, di mana seseorang berani bersumpah atas nama Allah bahwa dirinya tidak bersalah.
Dalam konteks ini, Saka berharap sumpah pocongnya akan memberikan efek besar pada pandangan publik terhadap kasusnya.
5. Membersihkan Nama
Awalnya, sumpah pocong ini dimaksudkan sebagai respons terhadap pernyataan dari Rudiana, yang sebelumnya juga siap disumpah pocong untuk membuktikan bahwa Eki adalah anaknya.
Namun, Saka Tatal memutuskan untuk memperluas makna sumpah pocong ini, dengan tujuan membersihkan namanya dari tuduhan pembunuhan yang selama ini melekat.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya bukan pelaku pembunuhan itu," tegas Saka Tatal.
Dengan melakukan sumpah pocong ini, Saka ingin membuka lembaran baru dalam hidupnya, terbebas dari stigma negatif yang selama ini mengikutinya.
6. Ketidakhadiran Pihak yang Ditantang
Meskipun sumpah pocong ini dihadiri oleh banyak orang, ada satu pihak yang dinanti-nantikan namun tidak hadir, yakni Iptu Rudiana.
Kuasa hukum Saka Tatal sebelumnya sudah mengundang Rudiana untuk ikut serta dalam sumpah pocong ini, namun hingga hari Jumat siang, belum ada konfirmasi dari pihak Rudiana mengenai kehadirannya.
Ketidakhadiran Rudiana dalam sumpah pocong ini menimbulkan tanda tanya besar bagi publik. Apakah ketidakhadirannya menunjukkan sesuatu? Atau sekadar alasan lain yang belum terungkap?
7. Efek Sumpah Pocong pada Opini Publik
Sumpah pocong yang dilakukan oleh Saka Tatal ini tidak hanya menjadi topik perbincangan di tingkat lokal, tetapi juga menyebar luas di media sosial.
Banyak netizen yang memberikan komentar dan pendapat mereka mengenai kasus ini, baik yang mendukung maupun yang meragukan.
Bagi sebagian besar masyarakat, sumpah pocong dianggap sebagai langkah ekstrem yang menunjukkan bahwa seseorang sangat yakin dengan kebenaran yang dipegangnya.
Dalam kasus Saka Tatal, sumpah pocong ini menjadi momen krusial yang bisa mengubah persepsi publik terhadap dirinya.
Sumpah pocong Saka Tatal bukan sekadar ritual biasa, melainkan sebuah upaya dramatis untuk membuktikan ketidakbersalahannya dalam kasus pembunuhan yang menimpa dirinya.
Dengan tujuh fakta di atas, kita dapat melihat betapa kompleksnya proses sumpah pocong ini dan dampaknya terhadap opini publik.
Dalam konteks ini, sumpah pocong tidak hanya menjadi alat untuk mencari keadilan, tetapi juga sebuah simbol perjuangan untuk membersihkan nama baik.
(shf)