TWA Tangkuban Parahu Ditutup, Wisatawan yang Terlanjur Datang Kecewa

Sabtu, 27 Juli 2019 - 13:17 WIB
TWA Tangkuban Parahu Ditutup, Wisatawan yang Terlanjur Datang Kecewa
TWA Tangkuban Parahu Ditutup, Wisatawan yang Terlanjur Datang Kecewa
A A A
BANDUNG BARAT - Aktivitas kunjungan wisatawan di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu lumpuh akibat terjadinya erupsi abu vulkanik di Kawah Ratu pada Jumat (26/7/2019). Ini dikarenakan akses kunjungan wisatawan ke tempat ini ditutup untuk umum dan hanya petugas serta para jurnalis yang diperbolehkan untuk masuk, itupun hanya sampai Pos Pengamatan Gunung Tangkuban Parahu.

Pengamat Gunung Tangkuban Parahu, Hendri Deratama mengatakan dari pengamatan sejak malam terekam amplitudo kegempaan mengalami penurunan. Jika pada malam hari amplitudo berkisar antara 15-30 mm, tapi pada Sabtu pagi amplitudonya 2-3 mm. Status saat ini masih Level I (normal) dengan rekomendasi jarak aman 500 meter dari bibir kawah aktif atau sekitar parkiran di bawah kawah.

"Rekaman pemantau seismograf di sini tremornya mengalami penurunan dari asalnya 30 mm menjadi hanya 3 mm dengan status masih level I," ujarnya saat ditemui, Sabtu (27/7/2019).

Menurut Hendri, pihaknya tidak berada dalam kapasitas untuk menutup atau membuka objek wisata TWA Gunung Tangkuban Parahu. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hanya memikiki kapasitas memberikan rekomendasi, tapi yang memutuskan boleh membuka objek wisata ada di tangan petugas aparatur TNI/Polri dan juga pengelola PT Graha Rani Putra Persada (GRPP).

"Kami sebatas memberikan rekomendasi saja berdasarkan pengamatan visual kondisi di Kawah Ratu. Sekarang rekomendasi jarak amannya 500 meter dari bibir kawah," imbuhnya.

Sementara itu akibat ditutupnya objek wisata TWA Gunung Tangkuban Parahu, sejumlah wisatawan yang terlanjur datang mengaku cukup kecewa. Namun mereka memahami bahwa yang terkadi sekarang tidak bisa diprediksi dan kejadiannya juga diketahui pada saat sudah dalam perjalanan menuju Bandung. Alhasil mereka terpaksa mencari tempat wisata alternatif lainnya yang lebih aman di kawasan Lembang.

"Mau gimana lagi, kami tahunya kejadian ini pas lagi di jalan. Padahal kunjungan wisata ini sudah direncanakan dari tiga bulan lalu untuk melihat ikon wisata Jawa Barat, Gunung Tangkubanparahu," kata wisatawan asal Klaten, Jawa Tengah, Sri Wulandari.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7806 seconds (0.1#10.140)