Hutan Gunung Tangkuban Parahu Terbakar, Api Diduga dari Gas Alam

Selasa, 08 September 2020 - 23:37 WIB
loading...
Hutan Gunung Tangkuban...
Petugas menggunakan jet shooter berupaya memadamkan api di lokasi karhutla di kawasan Perhutani KPH Bandung Utara, Selasa (8/9/2020). Foto/Dok.Perhutani
A A A
BANDUNG BARAT - Kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) terjadi di wilayah hutan yang masuk teritorial Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara, Selasa (8/9/2020) sore.

Lokasi kebakaran tersebut tepatnya berada di Petak 44 A, RPH Cisarua, BKPH Lembang, atau masuk wilayah administratif Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (BACA JUGA: Lereng Gunung Ciremai Terbakar, 14,89 Hektare Lahan Hangus )

Berdasarkan informasi yang didapat SINDOnews, kebakaran tersebut baru diketahui pada Selasa (8/9/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Informasi awal menyebutkan, kebakaran tersebut berasal dari gas alam aktif Gunung Tangkuban Parahu. Luas lahan yang terbakar sekitar 0,5 hektare yakni berupa alang-alang dan paku andam. (BACA JUGA: Heboh di Garut Lambang Negara Diubah dan Buat Mata Uang Sendiri )

Petugas KPH BDU Asper Lembang KRPH, Polhutmob, Polter, SAR, relawan dengan dibantu warga Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), yang berjumlah sekitar 100 orang berupaya untuk memadamkan api. Setelah selama 1,5 jam berjuang menggunakan jet shooter, golok, dan gepyok alami, akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.30 WIB. (BACA JUGA: Perampok Beraksi di SPBU Ibrahim Adjie, Ini Kata Kasat Reskrim )

Dikonfirmasi peristiwa ini, Administratur Perum Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengatakan, untuk penyebab pasti kebakaran alang-alang tersebut masih harus didalami lebih lanjut. "Betul telah terjadi kebakaran dan api sudah berhasil dipadamkan," kata Komarudin Selasa (8/9/2020) malam.

Petugas Perhutani bersama-sama LMDH setempat sudah berada di lokasi dan masih waspada serta mengantisipasi munculnya titip api lagi. Untuk melakukan pemadaman kebakaran di area tersebut memang cukup sulit dijangkau oleh kendaraan dan sinyal juga terbatas. "Anggota kami dan masyarakat memadamkan api dengan jet shooter dan peralatan lain, seperti cangkul dan golok," ujar dia.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3582 seconds (0.1#10.140)