Geger, Jarum Suntik Bekas dan Sampel Darah Tercecer di Jalan Parungkuda Sukabumi
loading...
A
A
A
"Akhirnya saya simpan di depan rumah. Saya sempat berpikir itu punya perawat atau tenaga medis yang mau dibawa ke laboratorium dan terjatuh," katanya.
Menurut informasi dari tiga orang anak yang mengadu, seorang pria yang mengenakan baju putih, celana hitam, dan mengendarai motor vario warna putih diduga membawa barang tersebut hingga terjatuh.
"Katanya orang itu jalannya dari arah Parungkuda, kayanya menuju ke arah Parakansalak, soalnya belok ke kiri, kalau kanan kan ke Cidahu. Takutnya mau dibuang atau enggak sengaja jatuh, tapi enggak tahu juga sih," paparnya.
Yuniarti menambahkan bahwa jalan di lokasi penemuan memang rusak, sehingga jika tidak menyimpan barang dengan benar, ada potensi barang bawaan jatuh saat berkendara.
"Saya belum sempat lapor ke mana-mana, paling hanya ke RT dan baru disebarkan ke media sosial aja," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Parungkuda, dr Bagus Jatiswara menegaskan bahwa sampel darah tersebut adalah barang berbahaya yang harus ditangani sesuai prosedur.
Risiko bahaya termasuk paparan infeksi seperti kuman, virus HIV, hepatitis, atau penyakit menular lainnya melalui cairan tubuh dalam darah.
"Kami segera mengamankan barang tersebut. Kami masukkan ke dalam safety box, kemudian ke dalam plastik kuning sebelum dibawa," ujar Bagus.
Menurut informasi dari tiga orang anak yang mengadu, seorang pria yang mengenakan baju putih, celana hitam, dan mengendarai motor vario warna putih diduga membawa barang tersebut hingga terjatuh.
"Katanya orang itu jalannya dari arah Parungkuda, kayanya menuju ke arah Parakansalak, soalnya belok ke kiri, kalau kanan kan ke Cidahu. Takutnya mau dibuang atau enggak sengaja jatuh, tapi enggak tahu juga sih," paparnya.
Yuniarti menambahkan bahwa jalan di lokasi penemuan memang rusak, sehingga jika tidak menyimpan barang dengan benar, ada potensi barang bawaan jatuh saat berkendara.
"Saya belum sempat lapor ke mana-mana, paling hanya ke RT dan baru disebarkan ke media sosial aja," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Parungkuda, dr Bagus Jatiswara menegaskan bahwa sampel darah tersebut adalah barang berbahaya yang harus ditangani sesuai prosedur.
Risiko bahaya termasuk paparan infeksi seperti kuman, virus HIV, hepatitis, atau penyakit menular lainnya melalui cairan tubuh dalam darah.
"Kami segera mengamankan barang tersebut. Kami masukkan ke dalam safety box, kemudian ke dalam plastik kuning sebelum dibawa," ujar Bagus.
(shf)