Sudah 5 Bulan Bencana Kekeringan Ekstrem Mendera Warga Lhoknga Aceh Besar
loading...
A
A
A
ACEH BESAR - Sudah sekitar 5 bulan bencana kekeringan dialami warga Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Setiap rumah warga air di sumurnya kering total akibat bencana kekeringan ekstrem.
Warga hanya bisa bergantung pada pasokan air bantuan yang kini rutin disuplai Pemerintah Aceh Besar . Bantaun air bersih tersebut hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga tidak bisa untuk mengairi lahan pertanian.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah menetapkan Kecamatan Lhoknga dan sekitarnya dengan Status Darurat Bencana Kekeringan. Jadi pasokan air mulai rutin diantar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Bahkan saat ini telah didirikan posko darurat agar masyarakat bisa memberikan pengaduan untuk kebutuhan air bersih. Meskipun air sumur telah mengering total, pemerintah telah menyediakan tandon air di setiap lokasi yang tidak memiliki sumber air.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian tentang bencana kekeringan ini sehingga telah ditetapkan status darurat kekeringan, Untuk itu, pemerintah memberikan suplai air bersih secara berkala untuk menghadapi kemarau panjang ini.
Seorangw warga, Khairil Anwar mengatakan, saat ini pasokan air bersih telah rutin disuplai oleh pemerintah. Namun, warga masih berharap agar pasokan air untuk pertanian bisa juga disuplai agar warga bisa menanam padi.
“Jika warga tidak bisa menanam padi, maka bencana kelaparan tidak bisa dielakkan. Mengingat warga di Kecamatan Lhoknga umumnya mengantungkan kebutuhan pangan dari sawah mereka,” katanya.
Lihat Juga: Kisah Inspiratif Desa Umong Seuribee, dari Petani Subsisten Menjadi Eksportir Minyak Nilam
Warga hanya bisa bergantung pada pasokan air bantuan yang kini rutin disuplai Pemerintah Aceh Besar . Bantaun air bersih tersebut hanya cukup untuk kebutuhan rumah tangga tidak bisa untuk mengairi lahan pertanian.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah menetapkan Kecamatan Lhoknga dan sekitarnya dengan Status Darurat Bencana Kekeringan. Jadi pasokan air mulai rutin diantar untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Bahkan saat ini telah didirikan posko darurat agar masyarakat bisa memberikan pengaduan untuk kebutuhan air bersih. Meskipun air sumur telah mengering total, pemerintah telah menyediakan tandon air di setiap lokasi yang tidak memiliki sumber air.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian tentang bencana kekeringan ini sehingga telah ditetapkan status darurat kekeringan, Untuk itu, pemerintah memberikan suplai air bersih secara berkala untuk menghadapi kemarau panjang ini.
Seorangw warga, Khairil Anwar mengatakan, saat ini pasokan air bersih telah rutin disuplai oleh pemerintah. Namun, warga masih berharap agar pasokan air untuk pertanian bisa juga disuplai agar warga bisa menanam padi.
“Jika warga tidak bisa menanam padi, maka bencana kelaparan tidak bisa dielakkan. Mengingat warga di Kecamatan Lhoknga umumnya mengantungkan kebutuhan pangan dari sawah mereka,” katanya.
Lihat Juga: Kisah Inspiratif Desa Umong Seuribee, dari Petani Subsisten Menjadi Eksportir Minyak Nilam
(wib)