Viral Bule Arogan Nyaris Diamuk Massa usai Tabrak Lari di Sanur, Tokoh Bali Meradang

Jum'at, 12 Juli 2024 - 09:53 WIB
loading...
Viral Bule Arogan Nyaris...
Tampang bule arogan yang melakukan aksi tabrak lari kawasan Sanur, Denpasar, Bali. Foto/Tangkapan Layar
A A A
DENPASAR - Perilaku negatif warga negara asing (WNA) di Bali seolah tidak ada habisnya. Kali ini, giliran seorang WNA yang diduga berulah dengan melakukan tabrak lari di kawasan Sanur, Denpasar, Bali.

Dalam sebuah video amatir yang viral di media sosial, terlihat puluhan pengendara roda dua mengejar sebuah mobil HRV bernomor polisi DK 1757 CN yang dikendarai oleh seorang WNA yang belum diketahui identitasnya tersebut.

WNA diduga menabrak sejumlah pengendara maupun pengguna jalan, dan kemudian enggan bertanggung jawab dengan memilih meninggalkan korbannya. Bukannya bertanggung jawab, WNA tersebut justru kabur dengan memacu kencang mobil yang dikendarainya.



Meski para pengendara motor berupaya menghentikan laju mobil dengan membunyikan klakson, WNA tersebut tidak memperdulikannya. Setelah terlibat aksi kejar-kejaran, warga akhirnya mampu menghentikan di Jalan By Pass Sanur, Denpasar.

Dari video amatir terlihat warga menggedor kaca mobil untuk memaksa WNA tersebut keluar dari dalam mobil guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Setelah keluar dari mobil, WNA berbadan gempal itu nyaris dihakimi massa.

Tokoh Masyarakat Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sangat menyayangkan kembali viralnya video ulah WNA semacam ini. Aparat diharapkan bisa bertindak tegas agar kasus-kasus yang melibatkan WNA tidak terus berulang.



”Jika tidak diantisipasi, aksi arogan yang dilakukan WNA berpotensi memicu konflik antara warga lokal dengan wisatawan asing,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).

Selain itu, dia mendorong imigrasi agar mendeportasi WNA yang melanggar lalu lintas. Hal ini untuk mengedukasi WNA agar menaati hukum di Indonesia. “Semuanya harus tangan mencari solusi permasalahan WNA nakal, mereka harus patuh hukum,” tegasnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2848 seconds (0.1#10.140)