Viral Penampakan Lokasi Tambang Urug Tol Jogja-Solo Tergerus Longsor

Kamis, 04 Juli 2024 - 13:48 WIB
loading...
Viral Penampakan Lokasi Tambang Urug Tol Jogja-Solo Tergerus Longsor
Video tanah longsor tambang untuk uruk Tol Jogja-Solo di Padukuhan Nglengkong, Kelurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. Foto/Istimewa
A A A
GUNUNGKIDUL - Video tanah longsor di kawasan tambang untuk uruk Tol Jogja-Solo di Padukuhan Nglengkong, Kelurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul viral di media sosial. Warga mengeluhkan dan mengkhawatirkan terjadinya longsor.

Warga Nglengkon Fajar Eko mengatakan, terjadinya longsor seperti yang terekam dalam video tersebut. Hujan dengan intensitas sedang yang terjadi sejak Kamis (4/7) dini hari memicu longsor secara bertahap di kawasan tambang yang berada di dekat rumahnya.

“Ini longsornya tidak langsung besar tetapi secara bertahap,” kata Fajar kepada wartawan, Kamis (4/7/2024).



Fajar mengatakan sebenarnya hujan yang terjadi sejak Kamis dini hari intensitasnya hanya sedang namun berlangsung cukup lama bahkan hingga siang hari hujan belum juga reda. Hujan yang berlangsung lama ini kemudian memicu terjadinya tanah longsor di area tambang.

Salah satu titik tambang berada di dekat Pemukiman yang hanya berjarak satu setengah meter dari kediamannya. Perlahan-lahan tebing yang berada di dekat rumahnya akibat tambang mulai terkikis oleh air hujan hari Kamis ini.

Sebenarnya dia pernah melayangkan protes terhadap pengusaha tambang dan juga pemerintah. Proteksi yang ia lakukan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan mengunjungi kawasan tambang tersebut.



Hingga akhirnya pemerintah meminta kepada pengusaha tambang untuk melakukan rehabilitasi kawasan tambang yang berdekatan dengan permukiman. Saat itu pemerintah telah merintahkan pengusaha tambang untuk melakukan pengurukan dan juga menanam pohon.

Akibatnya saat ini longsor mulai terjadi di kawasan tambang tersebut. Setidaknya ada tiga rumah yang terancam longsor karena sangat dekat dengan lokasi tanah yang ditambang bahkan hanya berjarak sekitar 1,5 meter.

Akibat penambangan tersebut kini tanah di dekat pemukiman memiliki kedalaman sekitar 3 hingga 10 meter sehingga mengancam rumah-rumah yang berada di dekatnya. Dia berharap agar segera ada tindak lanjut dari pengusaha tambang.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1611 seconds (0.1#10.140)
pixels