Rakai Panangkaran Kudeta Raja Mataram Sanjaya untuk Kembangkan Agama Buddha

Senin, 01 Juli 2024 - 07:13 WIB
loading...
Rakai Panangkaran Kudeta...
Candi Ratu Boko di Prambanan merupakan peninggalan era Kerajaan Mataram Kuno usai terjadi kudeta terhadap Raja Sanjaya oleh Dyah Pancapana Rakai Panangkaran. Foto/Ist
A A A
KERAJAAN Mataram kuno saat dipimpin oleh Sanjaya pada sekitar abad 7 Masehi maju pesat. Sektor pertanian, agama, diperhatikan sedemikian rupa hingga berujung kepada kesejahteraan yang dialami rakyatnya.

Raja Sanjaya juga berhasil mengembangkan agama Hindu aliran Siwa. Prasasti Canggal bait 7 dan 12 berangka tahun 732 menjelaskan, bagaimana perkembangan agama Hindu Siwa di masa Sanjaya begitu pesat.



Namun dibalik kemajuan Mataram itu ada satu sektor yang dilupakan oleh Sanjaya, yakni sektor pertahanan. Konon ada yang beranggapan bahwa serangan membuatnya berhasil digulingkan dari jabatan raja.

Peristiwa itu terjadi di tahun 760 oleh kudeta pemberontakan Dyah Pancapana Rakai Panangkaran.

Dikutip dari buku "Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa : Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita", Rakai Panangkaran dikisahkan merupakan penganut agama Buddha.

Dyah Pancapana Rakai Panangkaran sebelum menjadi raja Mataram kedua usai Sanjaya bertahta merupakan penguasa daerah Panangkaran.



Beberapa sumber salah satunya dari Sejarawan Prof. Slamet Muljana menjelaskan, bahwa Dyah Pancapana telah melakukan serangan terhadap Ratu Sanjaya. Namun perihal serangan yang dilakukan tidak dijelaskan begitu detail.

Dugaan bahwa serangan yang dilakukan Dyah Pancapana terhadap Ratu Sanjaya karena ingin mengembangkan agama Buddha di wilayah di Medang.

Terbukti sesudah menggulingkan kekuasaan Sanjaya, Rakai Panangkaran menjabat sebagai Raja Medang bergelar Sailendra Maharaja Dyah Pancapana Rakai Panangkaran.

Pada tahun 775-760, Rakai Penangkaran Dyah Pancapana membangun beberapa candi beraliran Buddha Mahayana di dataran Prambanan, yakni Candi Tarabhavanam (Candi Kalasan), Candi Sari (candi yang dikaitkan sebagai wihara pendamping Candi Tarabhavanam), Candi Manjusrigrha (Candi Sewu), Candi Lumbung, dan Abhayagirivihara (kompleks Ratu Baka).

Pembangunan candi Tarabhavanam yang dilakukan Rakai Panangkaran Dyah Pancapana tercatat dalam Prasasti Kalasan (778). Selain sebagai piagam peresmian atas pembangunan candi Tarabhavanam (Buana Tara) yang digunakan untuk memuja Dewi Tara, prasasti tersebut memuji Rakai Panangkaran sebagai sailendrawangsatilaka,

Sesudah menjabat sebagai raja Medang selama 15 tahun, Rakai Panangkaran yang dikenal dengan nama Tejahpurnapane Panangkaran Itu mengundurkan diri untuk menekuni agama Buddha.

Pengunduran diri Rakai Panangkaran sebagai raja Medang ini tercatat pada Prasasti Abhayagiriwihara yang berangka tahun 792.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kisah Jenderal Kostrad...
Kisah Jenderal Kostrad Rudini Geser 3 Jenderal hingga Melenggang Kariernya Jadi KSAD
Transaksi Mata Uang...
Transaksi Mata Uang China Gantikan Uang Lokal Masa Kerajaan Majapahit
7 Fakta Pengkhianatan...
7 Fakta Pengkhianatan Menantu Raja Kertanegara yang Berujung Jatuhnya Singasari
Kisah Jane Foster, Intelijen...
Kisah Jane Foster, Intelijen Amerika yang Memata-matai Soekarno-Hatta Setelah Kemerdekaan Indonesia
3 Daerah Penting di...
3 Daerah Penting di Luar Ibu Kota Kerajaan Majapahit Penopang Perdagangan
Siasat Gayatri Putri...
Siasat Gayatri Putri Raja Singasari Pura-pura Jadi Anak Abdi Dalem untuk Kelabui Pasukan Jayakatwang
Momen Raja Majapahit...
Momen Raja Majapahit Redam Pemberontakan Sadeng saat Konflik Gajah Mada dan Kembar
Akhir Kejayaan Singasari!...
Akhir Kejayaan Singasari! Raja Kertanagara, Ekspedisi Pamalayu, dan Kudeta Maut Jayakatwang
Enggan Dikritik, Amarah...
Enggan Dikritik, Amarah Gajah Mada Berujung Tewasnya Pejabat Kerajaan Majapahit
Rekomendasi
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
BTS, BLACKPINK, BIGBANG,...
BTS, BLACKPINK, BIGBANG, dan IU Masuk Daftar Musisi Terhebat Abad 21
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
Berita Terkini
One Way Dicabut, 4.477...
One Way Dicabut, 4.477 Kendaraan Pemudik Tinggalkan Semarang via Kalikangkung dalam 9 Jam
59 menit yang lalu
Malam Takbiran, 18.862...
Malam Takbiran, 18.862 Kendaraan Pemudik Masuk Semarang
1 jam yang lalu
Malam Takbiran, Masih...
Malam Takbiran, Masih Banyak Pemudik Terjebak di Pantura Cirebon
1 jam yang lalu
Kemeriahan Malam Takbiran...
Kemeriahan Malam Takbiran di Jalur Mudik Pantura Karawang
1 jam yang lalu
Salat Idulfitri di Lapangan...
Salat Idulfitri di Lapangan Pancasila Simpang Lima Diperkirakan Diikuti 30.000 Jemaah
2 jam yang lalu
Dukung Kelancaran Mudik...
Dukung Kelancaran Mudik 2025, Antam Buka Posko Bersama di Bandara Sultan Hasanuddin
3 jam yang lalu
Infografis
5 Manfaat Kurma untuk...
5 Manfaat Kurma untuk Berbuka Puasa, Bisa Mengontrol Nafsu Makan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved