Pilgub Jatim Diprediksi Jadi Pertarungan Koalisi Khofifah vs Risma
loading...
A
A
A
"Simulasi PatraData ini menunjukkan kompetisi yang sangat ketat antara pasangan Khofifah-Emil dengan Risma-Marzuki. Teknologi algoritma dan big data analytics yang kami gunakan untuk memetakan pertarungan ini memiliki akurasi yang sangat tinggi sebab berdasarkan pada pencapaian hasil pemilu terbaru plus pembacaaan perilaku pada pemilu-pemilu sebelumnya. Namun, dinamika politik di lapangan bisa saja berbeda terutama pada beberapa faktor seperti yang terjadi pada Pilpres lalu,”papar Hasmin.
Masih tersisa dua partai dengan perolehan suara cukup signifikan pada Pileg lalu yang belum terdengar arah dukungannya yakni Nasdem dengan perolehan 10 kursi atau 8% dan PKS yang meraih 5 kursi DPRD Jatim (4%).
Tampaknya, jika pun kedua partai bekas pengusung Capres Anies-Cak Imin ini berkoalisi masih harus membutuhkan dukungan partai lainnya sebab tidak mencukupi ambang batas dukungan yang sebesar 20% atau 24 kursi. Dapat dipastikan pertarungan makin seru jika pada akhirnya kedua partai ini melabuhkan dukungan kepada salah satu kandidat.
Perlu diketahui bahwa analisis peta politik PatraData saat ini menggunakan data TPS Pemilu 2024. Namun, jumlah TPS pada Pilkada mendatang akan terkoreksi hingga setengah sebab jumlah pemilih per TPS kelak membengkak dari 300 pemilih menjadi 600-an pemilih per TPS.
Masih tersisa dua partai dengan perolehan suara cukup signifikan pada Pileg lalu yang belum terdengar arah dukungannya yakni Nasdem dengan perolehan 10 kursi atau 8% dan PKS yang meraih 5 kursi DPRD Jatim (4%).
Tampaknya, jika pun kedua partai bekas pengusung Capres Anies-Cak Imin ini berkoalisi masih harus membutuhkan dukungan partai lainnya sebab tidak mencukupi ambang batas dukungan yang sebesar 20% atau 24 kursi. Dapat dipastikan pertarungan makin seru jika pada akhirnya kedua partai ini melabuhkan dukungan kepada salah satu kandidat.
Perlu diketahui bahwa analisis peta politik PatraData saat ini menggunakan data TPS Pemilu 2024. Namun, jumlah TPS pada Pilkada mendatang akan terkoreksi hingga setengah sebab jumlah pemilih per TPS kelak membengkak dari 300 pemilih menjadi 600-an pemilih per TPS.
(shf)