Pengrajin Anyaman Mansiang Tingkatkan Usaha Berkat Dukungan PNM Mekaar

Senin, 24 Juni 2024 - 15:41 WIB
loading...
Pengrajin Anyaman Mansiang...
Anyaman mansiang yang dulu hanya digunakan sebagai tas belanja oleh ibu-ibu di pasar, kini semakin diminati oleh generasi muda. Foto/Ist
A A A
PADANG - Para pengrajin anyaman mansiang kini harus berinovasi untuk tetap bersaing di tengah maraknya produk anyaman lainnya. Anyaman mansiang yang dulu hanya digunakan sebagai tas belanja oleh ibu-ibu di pasar, kini semakin diminati oleh generasi muda. Hal ini dirasakan oleh Yeni Walnita, seorang pelaku usaha ultra mikro dari Padang.

Yeni memulai usahanya dengan membuat Kombuik, tas khas olahan tangan warga kampung Taratak Kumbang. Kombuik adalah usaha turun-temurun di desanya, namun karena produknya yang homogen, anyaman mansiang kurang bervariasi.

Tidak kehabisan akal, Yeni bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar dan rutin mengikuti pelatihan yang disediakan. Kini, ia mampu menciptakan berbagai produk inovatif dari anyaman mansiang.

“Sejak bergabung dengan Mekaar, saya mengikuti klasterisasi daun mansiang dan peningkatan kompetensi UMKM kriya. Kalau tidak, saya mungkin tidak terbayang bisa membuat berbagai macam produk seperti ini,” ungkap Yeni.



Beberapa produk anyaman mansiang buatannya antara lain tas mukena, tas laptop, dompet pesta wanita, tas selempang pria, kotak tisu, pouch tumbler, dan masih banyak lagi. Dengan tambahan ornamen seperti pita, bunga, serta pewarnaan, produk kerajinannya semakin menarik minat banyak orang.

“Produk anyaman mansiang saya tambahkan elemen pita, bunga, serta diberi warna agar terlihat menarik,” tambahnya.

Berkat kegigihannya, Yeni kini meraih omzet rata-rata hingga 5 juta rupiah setiap bulan. Ia juga memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.

“Alhamdulillah, sudah ada yang membantu. Di Taratak sini banyak perempuan yang kesulitan mencari uang, jadi mereka membantu saya membuat kreasi anyaman,” ujar Yeni.

Usaha yang dirintis Yeni tak lepas dari peran PNM yang memberikan modal pinjaman melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dengan pendampingan usaha secara berkelompok.

Nasabah PNM Mekaar pada dasarnya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja seringkali menghambat mereka. Beberapa kendala tersebut meliputi formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.

Dengan adanya program PNM Mekaar, Yeni dan pengrajin lainnya mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berkembang dan meningkatkan perekonomian keluarga serta komunitas mereka.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2236 seconds (0.1#10.140)