Fenomena Salju di Gunung Bromo dengan Suhu Udara 5 Derajat, Simak Penjelasannya
loading...
A
A
A
MALANG - Fenomena salju muncul di Gunung Bromo. Sejumlah titik terdeteksi adanya salju yang disebut frost (embun upas). Tampak dari video dari kawasan Gunung Bromo yang masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), mulai diselimuti salju.
Beberapa area savana dan lautan pasir juga terlihat mulai bermunculan salju. Fenomena frost atau embun upas, juga terlihat di beberapa vegetasi tanaman di area sekitar Gunung Bromo. Tanaman yang sebelumnya berwarna hijau itu, tampak tertutupi dengan salju berwarna putih tipis.
Suhu udara pun turun drastis. Bahkan dari informasi yang dihimpun suhu udara terendah berada di angka 4 - 5 derajat celcius.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani membenarkan mulai bermunculannya embun upas atau frost yang menyerupai salju. Kemunculan salju itu karena suhu udara di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah mulai dingin.
”Benar, karena sudah mulai masuk musim dingin. (Embun upas) Sudah sejak beberapa hari lalu,” ucap Septi Eka Wardhani, Sabtu (22/6/2024).
Septi menjelaskan, bila kemunculan salju yang sebenarnya adalah embun upas berada di beberapa titik, mulai dari lautan pasir dan savana - savana di sekitar area Gunung Bromo. Namun ia tak tahu persis seberapa suhu udara di Gunung Bromo.
Sebab hal itu yang bisa mengukurnya BMKG, tetapi diperkirakan kemunculan frost berada di suhu udara di bawah 17 derajat. ”Terdeteksi di sekitar laut pasir dan savana. Kalau untuk suhu ke BMKG, instansi resmi yang menangani data cuaca,” ucapnya.
Dirinya mengatakan munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya. Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru.
Beberapa area savana dan lautan pasir juga terlihat mulai bermunculan salju. Fenomena frost atau embun upas, juga terlihat di beberapa vegetasi tanaman di area sekitar Gunung Bromo. Tanaman yang sebelumnya berwarna hijau itu, tampak tertutupi dengan salju berwarna putih tipis.
Suhu udara pun turun drastis. Bahkan dari informasi yang dihimpun suhu udara terendah berada di angka 4 - 5 derajat celcius.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani membenarkan mulai bermunculannya embun upas atau frost yang menyerupai salju. Kemunculan salju itu karena suhu udara di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah mulai dingin.
”Benar, karena sudah mulai masuk musim dingin. (Embun upas) Sudah sejak beberapa hari lalu,” ucap Septi Eka Wardhani, Sabtu (22/6/2024).
Septi menjelaskan, bila kemunculan salju yang sebenarnya adalah embun upas berada di beberapa titik, mulai dari lautan pasir dan savana - savana di sekitar area Gunung Bromo. Namun ia tak tahu persis seberapa suhu udara di Gunung Bromo.
Sebab hal itu yang bisa mengukurnya BMKG, tetapi diperkirakan kemunculan frost berada di suhu udara di bawah 17 derajat. ”Terdeteksi di sekitar laut pasir dan savana. Kalau untuk suhu ke BMKG, instansi resmi yang menangani data cuaca,” ucapnya.
Dirinya mengatakan munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya. Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru.