Fenomena Salju di Gunung Bromo dengan Suhu Udara 5 Derajat, Simak Penjelasannya

Sabtu, 22 Juni 2024 - 13:25 WIB
loading...
Fenomena Salju di Gunung Bromo dengan Suhu Udara 5 Derajat, Simak Penjelasannya
Fenomena salju muncul di Gunung Bromo dan sejumlah titik terdeteksi adanya salju yang disebut frost (embun upas). Foto: SINDOnews/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Fenomena salju muncul di Gunung Bromo. Sejumlah titik terdeteksi adanya salju yang disebut frost (embun upas). Tampak dari video dari kawasan Gunung Bromo yang masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), mulai diselimuti salju.

Beberapa area savana dan lautan pasir juga terlihat mulai bermunculan salju. Fenomena frost atau embun upas, juga terlihat di beberapa vegetasi tanaman di area sekitar Gunung Bromo. Tanaman yang sebelumnya berwarna hijau itu, tampak tertutupi dengan salju berwarna putih tipis.

Suhu udara pun turun drastis. Bahkan dari informasi yang dihimpun suhu udara terendah berada di angka 4 - 5 derajat celcius.



Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani membenarkan mulai bermunculannya embun upas atau frost yang menyerupai salju. Kemunculan salju itu karena suhu udara di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah mulai dingin.

Fenomena Salju di Gunung Bromo dengan Suhu Udara 5 Derajat, Simak Penjelasannya


”Benar, karena sudah mulai masuk musim dingin. (Embun upas) Sudah sejak beberapa hari lalu,” ucap Septi Eka Wardhani, Sabtu (22/6/2024).

Septi menjelaskan, bila kemunculan salju yang sebenarnya adalah embun upas berada di beberapa titik, mulai dari lautan pasir dan savana - savana di sekitar area Gunung Bromo. Namun ia tak tahu persis seberapa suhu udara di Gunung Bromo.

Sebab hal itu yang bisa mengukurnya BMKG, tetapi diperkirakan kemunculan frost berada di suhu udara di bawah 17 derajat. ”Terdeteksi di sekitar laut pasir dan savana. Kalau untuk suhu ke BMKG, instansi resmi yang menangani data cuaca,” ucapnya.

Dirinya mengatakan munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya. Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru.



”Saya juga tidak bisa menjanjikan bahwa setiap hari embun beku ini ada, karena kemunculannya sangat bergantung pada kondisi suhu dan cuaca pada saat tersebut,” paparnya.

Bila pengunjung belum bisa menikmati keindahan embun upas, karena kunjungan wisata ke Gunung Bromo masih ditutup karena Perayaan Yadna Kasada, yang jatuh pada Jumat dan Sabtu 21 - 22 Juni, serta pembersihan kawasan Minggu dan Senin 23 - 24 Juni 2024.

”Penutupan kawasan TNBTS dalam rangka ritual Yadnya Kasada 21 dan 22 Juni. Sedangkan tanggal 23 - 24 Juni 2024 kawasan hanya terbuka untuk masyarakat, dan petugas yang berkepentingan dalam melakukan pembersihan kawasan,” tukasnya.

Sebagai informasi fenomena salju atau frost memang kerap muncul saat memasuki musim kemarau di kawasan Gunung Bromo Semeru. Suhu udara yang dingin mencapai angka 8 derajat sampai 12 derajat saat siang hari, dan 0 derajat sampai 7 derajat saat malam hingga pagi.

Gunung Bromo salah satu kawasan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang dikelola Balai Besar TNBTS. Ada empat kabupaten yang menjadi pintu masuk kawasan TNBTS, yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)
pixels